PBB, New York (Antara Kalbar/Xinhua-OANA) - Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) pada Rabu (6/4) menyatakan jumlah orang dewasa yang terserang
diabetes telah hampir empat-kali lipat di seluruh dunia sejak 1980
menjadi 422 juta, terutama di negara berkembang.
Kondisi itu dipicu oleh orang yang kelebihan berat dan kegemukan, kata seorang juru bicara PBB.
Pada malam Hari Kesehatan Dunia, yang jatuh pada Kamis, WHO
menyiarkan "Laporan Pertama Global mengenai Dibates" --yang menyoroti
perlunya meningkatkan pencegahan dan perawatan penyakit tersebut.
Margaret Chan, Direktur Jenderal WHO, menegaskan, "Jika kita
membuat kemajuan dalam menghentikan peningkatan diabetes, kita perlu
memikirkan kembali kehidupan harian kita; untuk makan secara sehat,
aktif secara fisik, dan menghindari bertambahnya berat secara
berlebihan." Wanita pejabat tersebut menambahkan bahwa bahkan di
lingkungan yang paling miskin, pemerintah harus menjamin rakyat bisa
membuat pilihan yang sehat itu dan sistem kesehatan mampu mendiagnose
serta merawat orang yang terserang diabetes, demikian laporan Xinhua
--yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.
WHO
menyatakan diabetes adalah penyakit tak menular yang kronis dan
progresif --yang ditandai oleh peningkatan kadar gula darah.
Penyakit tersebut muncul ketika pankreas tidak menghasilkan cukup
hormon insulin, yang mengatur gula darah, atau ketika tubuh manusia
tidak bisa secara efektif memanfaatkan insulin yang dihasilkan.
Di antara temuan penting dari laporan itu ialah: -- Jumlah orang
yang hidup dengan diabetes dan prevalensinya meningkat di semua wilayah
di dunia. Pada 2014, 422 juta orang dewasa (atau 8,5 persen penduduk
dunia) terserang diabetes, dibandingkan dengan 108 juta (4,7 persen)
pada 1980.
-- Wabah diabetes telah menjadi dampak utama kesehatan dan ekonomi, terutama di negara berkembang.
-- Pada 2014, lebih satu dari tiga orang dewasa yang berusia lebih
dari 18 tahun kelebihan berat dan lebih satu dari 10 orang dewasa
kegemukan.
-- Komplikasi diabetes dapat mengakibatkan
serangan jantung, stroke, kebutaan, gagal ginjal dan amputasi bagian
tubuh bawah. Misalnya angka amputasi bagian tubuh bawah berjumlah 10
sampai 20 kali lebih banyak pada orang yang menderita diabetes.
-- Diabetes mengakibatkan 1,5 juta kematian pada 2012. Gula darah
yang lebih banyak dibandingkan dengan kondisi normal mengakibatkan 2,2
juta kematian lagi karena meningkatnya resiko penyakit jantung dan
pembuluh darat serta penyakit lain.
"Banyak kasus diabetes
dapat dicegah, dan tindakan yang ada untuk mendeteksi serta menangani
kondisi tersebut, dengan meningkatkan kesempatan orang yang menderita
diabetes bisa hidup lebih lama dan sehat," kata Oleg Chestnov, Asisten
Direktur Jenderal WHO bagi NCD dan Kesehatan Mental.
"Tapi
perubahan sangat tergantung atas pemerintah berbuat lebih banyak,
termasuk dengan melaksanakan komitmen global guna menangani diabetes dan
penyakit lain yang tidak menular," katanya.
Semua langkah
itu meliputi dipenuhinya 3,4 Sasaran Pembangunan Global yang
Berkesinambungan (SDGs) --yang menyerukan pengurangan kematian pradini
akibat penyakit yang tidak menular (NCDs), termasuk diabetes, sebanyak
30 persen sampai 2030.
Pemerintah juga telah berkomitmen
untuk mencapai empat komitmen nasional yang terikat waktu dan ditetapkan
oleh "Dokumen Hasil Sidang Majelis Umum PBB mengenai Penyakit Tak
Menular". Selain itu, pemerintah juga bertekad mewujudkan sembilan
sasaran global yang ditetapkan di dalam "Rencana Aksi Global WHO bagi
Pencegahan dan Pengendalian NCDs", yang meliputi dihentikannya
peningkatan diabetes dan kegemukan.
422 Juta Orang Dewasa Hidup Dengan Diabetes
Kamis, 7 April 2016 8:27 WIB