Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Sejumlah puskesmas di Kabupaten Melawi mulai kekurangan stok obat seiring belum tuntasnya pembahasan APBD setempat.
Kepala Puskesmas Nanga Pinoh, Sien Setiawan mengungkapkan, pihaknya kini mulai kehabisan stok obat-obatan yang kerap digunakan untuk melayani pasien di puskesmas.
"Ada 14 jenis obat yang habis, seperti jarum suntik 1 cc dan 3 cc, obat anti gatal alergi (CTM, Loratadine), Dexametason, obat pengencer dahak, vitamin B complex, vitamin C, Piroxicam, Simvastatin, bedak salisilat, Trihexypenidyl, Oxytetrasiklin salep mata, Hidrocortison untuk salep kulit, EthylChloride spray yang digunakan untuk anestesi lokal," terangnya merincikan.
Sien mengungkapkan, dampak dari habisnya obat-obatan tersebut kini membuat petugas kesehatan kesulitan untuk membuat racikan obat batuk pilek.
Sementara untuk obat anti alergi tidak bisa disembuhkan karena alasan yang sama.
"Kalau petugas kita meresepkan obat untuk pasien agar dibeli diluar, kita akan ditegur oleh BPJS karena itu dilarang. Ini menjadi dilema, baik bagi petugas maupun pasien," ungkapnya.
Menurut Sien, obat-obatan yang habis tersebut memang memunculkan permasalahan baru karena tanpa obat yang lengkap, tidak mungkin seorang dokter atau paramedis bisa menyembuhkan pasiennya.
"Mohon maaf , karena kekurangan obat - obatan, kami belum bisa memberikan proses penyembuhan dengan baik," ujarnya. Kasus kekurangan obat-obatan pun dialami oleh Puskesmas yang berada di wilayah pedalaman, seperti di Kecamatan Menukung.
Kepala Puskesmas Menukung, Hermansyah, sama halnya dengan puskesmas lainnya, pihaknya juga kehabisan beberapa jenis obat-obatan.
"Tapi masih bisa diatasi dengan obat pengganti, seperti seandainya CTM tidak ada, masih ada ratadin, kan fungsinya sama. Lagipula pasien yang datang ke puskesmas Menukung kan memang tidak terlalu banyak," katanya.
Pelayanan puskesmas, lanjut Hermansyah juga tetap berjalan seperti biasa. Malah sebulan terakhir kunjungan pasien meningkat, termasuk pada instalasi rawat inap yang sampai melebihi kapasitas. "Yang jelas belum ada masalah di puskesmas. Semua masih bisa terlayani seperti biasa," jelasnya.
Obat di puskesmas itu masih mengandalkan pengadaan ditahun sebelumnya. Walau ditengah keterbatasan, namun, untuk stok obat masih dibilang mencukupi.
"Hanya kalau sampai beberapa bulan kedepan tidak juga tuntas APBD, kami tidak tahu untuk stok obat ini," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Melawi, Ahmad Jawahir mengatakan kehabisan stok obat ini memang pengaruh dari APBD yang belum tuntas. Puskesmas tak berani membelanjakan dana yang tersedia di rekening karena akan dianggap mendahului anggaran.
"Kita masih menunggu pencairan APBD Melawi karena belanja obat melalui e-katalog. Kalau sudah disahkan bisa langsung belanja. Rencananya kita akan meminta bantuan obat-obatan dari provinsi dahulu," katanya.
Stok Obat di Puskesmas Melawi Menipis
Rabu, 13 April 2016 8:10 WIB