9 Hektare Lahan Terbakar Di Singkawang
Selasa, 19 April 2016 22:37 WIB
Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Singkawang, Burhanuddin mengatakan, sedikitnya ada sekitar 9 hektare lahan yang terbakar di kota itu sepanjang Januari sampai April 2016.
"Sembilan hektar itu, empat hektar merupakan lahan perkebunan dan lima hektar merupakan lahan terlantar," kata Burhanudin di Singkawang, Selasa.
Kebakaran itu meliputi, pasir panjang tiga hektar, Sagatani dua hektar, Kelurahan Naram dua hektar, Setapuk satu hektar, dan Nyarumkop satu hektar.
Terkait hal itu, dia meminta agar warga menghentikan membakar lahan. "Apapun alasannya, saya minta warga untuk menghentikan membakar lahan pada musim kemarau ini," pintanya.
Menurutnya, untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan, tidak ada solusi lain selain menghentikan membakar lahan.
"Saya minta musim kemarau ini, warga stop membakar. Karena kalau api sudah membesar akan menjadi lawan dan menjadi bumerang bagi kita," katanya.
Sementara, Anggota DPRD Singkawang, Dido Sanjaya, sangat menyayangkan terjadinya kebakaran lahan di kota itu.
Menurut dia, hal itulah kelemahan Pemkot Singkawang baik dari segi sosialisasi maupun pembinaan organisasi tanggap terhadap bencana.
Dia tidak mengetahui, apakah kebakaran lahan yang terjadi dikarenakan adanya kesengajaan oknum yang melakukan pembakaran, atau memang dikarenakan pergesekan panas sekarang ini.
"Kalau memang ada oknum yang sengaja melakukan pembakaran, Pemkot jangan takut. Karena, ada polisi yang bisa menangkap oknum tersebut," katanya.
Menurut dia, Pemkot Singkawang harus proaktif, karena kebakaran lahan sangat meresahkan orang yang berada di sekitar lahan yang terbakar dan dapat menimbulkan kabut asap. Dan polisi jangan diam, harus bisa mengungkap apa penyebab dari kebakaran itu.
"Jika memang ada oknum yang sengaja melakukan pembakaran tolong ditangkap pelakunya," katanya.