Pontianak (Antara Kalbar) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Pontianak bekerja sama dengan Perusahaan Perdagangan Indonesia Kalbar menyiapkan 96 ton gula pasir untuk operasi pasar dalam rangka mereda naiknya harga gula yang begitu signifikan.
"Dalam 10 hari terakhir ini menjelang puasa harga gula naik sampai Rp2.000 per kilogram. Ini akan diantisipasi dalam operasi pasar," ujar Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Pontianak, Haryadi S Triwibowo, di Pontianak, Senin.
Haryadi menjelaskan saat ini PPI sudah membongkar gula yang akan dijual dalam operasi pasar yang akan dimulai minggu depan.
"Kita dari Disperindagkop menyiapkan tempat dan siap menjual. PPI sebagai perusahaan negara menyiapkan gula," katanya.
Dia menjelaskan, penjualan gula tersebut akan dilaksanakan di lima pasar terbesar di Pontianak seperti Pasar Flamboyan, Kemuning, Teratai, Puring dan Dahlia.
"Kita akan laksanakan operasi pasar tersebut hingga akhir Ramadhan," katanya.
Haryadi mengatakan gula yang saat ini harganya rata-rata Rp15.000 dan sebelumnya hanya Rp13.000 diharapkan kembali normal setelah operasi pasar berlangsung. Ia berharap juga masyarakat tidak panik dengan kondisi saat ini.
"Kita harap masyarakat tidak panik kondisi gula yang naik ini. Kita pastikan pemerintah hadir. Di periode pertama 96 ton, namun di periode kedua kita akan siapkan lagi 69 ton lagi untuk operasi pasar," katanya.
Haryadi juga meminta kepada pengusaha dan distributor untuk tidak memanfaatkan kesempatan dengan menaikkan harga. Dan pelaku usaha harus membantu masyarakat agar daya beli masyarakat tinggi.
"Kita pastikan juga dengan operasi pasar distributor akan tidak menimbun gula karena kita sudah jual harga murah. Jadi distributor jangan menimbun atau menaikkan harga yang tidak wajar," kata dia.
Terkait harga lainnya selain gula, Haryadi memastikan saat ini masih normal dan wajar. Hanya gula saja kenaikannya yang begitu mencolok.
"Harga ayam masih normal, sayur juga begitu dan lainnya. Kita akan terus memantau, mengawasi harga di pasar agar stok dan harga normal," katanya.
(U.KR-DDI/N005)