Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Direktur Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Melawi, Agus Darius mengungkapkan akan menaikkan tarif leding yang selama ini selalu mengalami kerugian, karena tarif pelanggan Melawi termurah di wilayah Kalimantan Barat.
"Dari hasil evaluasi BPKP harga pokok air Melawi terendah di Kalbar sehingga menyebabkan PDAM selalu merugi, apalagi kita sudah lama tidak melakukan penyesuaian tarif," ungkap Darius di Nanga Pinoh, Selasa.
Dijelaskan Darius, berdasarkan evaluasi BPKP perwakilan Kalimantan Barat, harga produksi air sejak 2009 - 2015 mencapai Rp6.400, sedangkan harga jual air ke pelanggan hanya dipatok sebesar Rp3.400 per kubik.
Kondisi tersebut menurutnya, membuat PDAM selama ini mengalami kerugian, sehingga mau tidak mau tahun ini diberlakukan penyesuaian tarif baru, namun tetap di bawah HPP (harga produksi).
"Kenaikan tarif itu sudah disetujui oleh Pemerintah Daerah Melawi yang kemudian ditetapkan melalui Peraturan Bupati," jelas Darius.
Ia mencontohkan penerapan tarif baru pada penggunaan Rumah Tangga Dua (R2), pada Perbup tarif yang lama untuk pemakaian 0-10 kubik, harganya Rp1.600 per kubik, sedangkan pada Perbup tentang tarif yang baru sekarang untuk R2 pemakaian 0-11 kubik Rp2.550 pe rkubik atau naik sebesar Rp950 per kubik.
"Kami berharap dengan berlakunya tarif yang baru ini dapat mencapai kualitas pelayanan distribusi air minum pada masyarakat lebih maksimal lagi," katanya.
Meskipun demikian, menurut Darius, tarif tersebut kedepan bisa saja kembali turun, bila PDAM telah masuk kategori sehat dan jumlah pelanggan bertambah. Saat ini, PDAM Melawi baru memiliki kurang lebih 5.600 pelanggan di seluruh unit layanan.
"Target tahun ini paling tidak menembus 6.000 pelanggan. Karena sebenarnya kita memiliki kapasitas air yang besar, tapi karena jaringan distribusi terbatas, jumlah pelanggan yang ada belum memadai. Sementara rasio pegawai PDAM kita justru melebihi bila dibandingkan dengan jumlah pelanggan yang ada," katanya.
Dia berharap dengan adanya kenaikan tarif ini pelanggan dapat tertib dan hemat dalam menggunakan air, supaya pemakaian air tidak berlebihan dan sesuai dengan kebutuhan.
Darius juga berharap kepada konsumen supaya dapat tertib membayar rekening. "Tarif baru ini sudah kita sosialisasikan, bahkan juga melibatkan kepala desa. Agar tagihannya tak membengkak, kita minta pelanggan bisa lebih arif dan hemat menggunakan air," kata Darius.
(KR-TFT/N005)