Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Singkawang, Hendryan mengatakan, beberapa komoditi barang mulai mengalami kenaikan harga jelang hari raya Natal di kota setempat.
"Ada beberapa komoditi barang yang mulai naik, terutama daging ayam," kata Hendryan, di Pontianak.
Menurut pengakuan pedagang, dikarenakan adanya kenaikan DOC (anak ayam) ditambah naiknya harga pakan. "Inilah yang terjadi, karena kedua ini sangat diperlukan bagi peternak," kata Hendryan di Pontianak.
Salah satu upaya yang pihaknya dapat lakukan atas kenaikan harga ayam daging ini, adalah menjaga stok.
"Selama harga itu masih terjangkau oleh masyarakat dan tidak ada kenaikan sebesar 25 persen dari harga dasar, maka kita anggap kenaikan itu belum boleh kita intervensi," ungkapnya.
Sebenarnya, terang Hendryan, dari Pemkot Singkawang, ada menganggarkan berkaitan dengan pengendalian inflasi untuk subsidi harga barang, apabila kenaikan harga barang itu naik 25 persen dari harga awal selama satu bulan.
Disamping daging ayam, menurut Hendryan, harga ikan dan beberapa jenis sayur seperti sawi juga mengalami kenaikan harga. "Kalau kenaikan harga ikan dan sawi dikarenakan faktor cuaca, terutama pada sawi yang sangat rentan terjadi kerusakan," katanya.
Menurut dia, sawi sangat rentan dengan faktor cuaca musim penghujan. Sementara permintaan akan sawi masih stagnan (tetap). Ditambah produksi agak menurun, itulah yang menyebabkan adanya kenaikan sedikit pada harga sawi.
"Kenaikannya pun tidak sampai 5 persen. Jadi sangat kecil," terangnya.
Secara terpisah, seorang ibu rumah tangga, Wulandari mengatakan, untuk harga daging ayam di tingkat pedagang eceran sudah mencapai Rp45 ribu perkilo gram. Sedangkan harga telur ayam di tingkat eceran, saat ini sudah dikisaran antara Rp25.000 sampai Rp26.000 per Kg.
Sementara harga ikan tongkol, di tingkat eceran sudah dikisaran antara Rp25.000 sampai Rp28.000 per Kg.
