Jepara (Antara Kalbar) - Kapal Layar Motor (KLM) Aprilia Jaya dengan bobot
41 gross ton tenggelam di Perairan Jepara, Jawa Tengah, diduga akibat
kelebihan muatan, Kamis (5/1).
Kasatpol Air Polres Jepara AKP Hendrik Irawan di Jepara, Jumat,
mengatakan KLM Aprilia Jaya tenggelam pada Kamis (5/1) sekitar pukul
08.30 WIB di sekitar 3 mil laut arah utara Dermaga Pantai Kartini
Jepara, di antara Perairan Pulau Panjang dengan Perairan Ujung Piring,
Desa Bandengan, Kecamatan Jepara.
Berdasarkan keterangan dari beberapa saksi, KLM Aprilia Jaya
berangkat dari Dermaga Pantai Kartini pukul 06.00 WIB dengan nahkoda M.
Fahrul Huda menuju Pulau Bangka Belitung.
Muatan kapal tersebut, di antaranya 56 ton garam, 70 batang besi
bangunan, 200 tabung elpiji ukuran 12 kilogram, 90 kardus keramik ukuran
40x40 sentimeter, 15 kardus keramik ukuran 20x20 cm, 50 bubu bambu
(perangkap ikan), 50 lembar asbes, empat kaleng cat tembok ukuran 25 kg,
enam kaleng lem foxsi, 10 lembar tripleks, 2 ton solar untuk perbekalan
kapal selama berlayar, serta beberapa kursi, meja, almari, dan
bahan-bahan mebel lainnya.
Jumlah awak kapal, katanya, empat orang ditambah satu penumpang
perempuan. Keempat awak kapal tersebut, yakni M. Fahrul Huda (nahkoda),
Akbar Sidik (kelasi), Hasan (kelasi), Mariadi (kelasi), dan Wiwik
(isteri nahkoda).
Pada pukul 08.30 WIB, setelah menempuh perjalanan sekitar 3 mil
arah utara dari Dermaga Pantai Kartini Jepara, nahkoda KLM Aprilia Jaya
GT 41 tiba-tiba tidak bisa menguasai kendali kapalnya, hingga akhirnya
kapal tenggelam.
Dari kejadian tersebut, akhirnya para awak kapal berteriak minta
tolong kepada nelayan yang kebetulan melintas di tempat kejadian perkara
membawa perahu sopek berlayar mencari ikan.
Selanjutnya, nelayan yang bernama Nor Rokhim memberi pertolongan
kepada kelima orang tersebut dan membawanya pulang ke rumahnya di
pesisir Kelurahan Ujungbatu.
Setelah salah satu awak kapal menghubungi Fauzan selaku agen kapal
dari PT Kecubung, mereka berlima dijemput Fauzan untuk dibawa ke
rumahnya.
Atas kejadian tersebut, Fauzan bersama M. Fahrul Huda (nahkoda)
melaporkan peristiwa tersebut ke Kantor Syahbandar Kelurahan Jobokuto,
Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara.
Pada hari yang sama, pemilik kapal nahas yang berada di Belitung
menghubungi nahkoda Kapal Motor Denis yang kebetulan berada di Pantai
Kartini Jepara untuk meminta pertolongan mencari kapalnya yang
tenggelam.
Upaya pencarian kapal tersebut selama dua jam, belum membuahkan hasil sehingga kapal kembali merapat ke tepian.
Hingga pukul 16.30 WIB, barang-barang muatan kapal berhasil
ditemukan nelayan di sepanjang pesisir pantai Kota Jepara, selanjutnya
dikumpulkan dan dibawa dengan truk dan mobil bak terbuka menuju ke rumah
pemilik barang.
Berbagai barang yang ditemukan, di antaranya 60 tabung elpiji
ukuran 12 kg, sebagian busa untuk jok kursi mebel, 45 kursi mebel jati
belum jadi, 14 meja mebel jati belum jadi, satu almari jati belum jadi.
KLM Aprilia Jaya GT 41 saat berlayar diduga tidak melapor ke pihak
Syahbandar karena saat berlayar tidak dilengkapi dengan surat perintah
berlayar (SPB) untuk Kamis (5/1).
Cuaca laut saat kapal tersebut berlayar cukup baik yang dikuatkan
dengan hasil prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG) Provinsi Jateng pada 5 Januari 2017, bahwa ketinggian gelombang
antara 0,5-1 meter dengan kecepatan angin 2-15 knots.
KLM Aprilia Jaya Tenggelam di Perairan Jepara
Jumat, 6 Januari 2017 8:02 WIB