Jambi (Antara Kalbar) - Peneliti Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jambi (Unja) merekomendasikan pengembangan dan pemanfaatan buah nipah di sejumlah daerah di provinsi itu sebagai bahan alternatif untuk pemenuhan karbohidrat.
"Peneliti Universitas Jambi empat bulan lalu telah melakukan penelitian buah nipah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur. Buah nipah memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi," kata Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jambi DR Dariah Renata di Jambi, Rabu.
Hasil penelitian dan rekomendasi itu, disampaikan Darliah di sela-sela penandatanganan nota kesepahaman antara Universitas Jambi dengan Pemerintah Kabupaten Tanjungjabung Barat.
Menurut dia, para peneliti melakukan penelitianya di beberapa daerah antara lain di Tungkal, di salah satu kampung nelayan yang banyak didapati pohon nipah yang tumbuh subur dengan buah yang lebat.
"Sayangnya pemanfaatan buah nipah belum menjadi prioritas dari pemerintah setempat. Ke depan kami mendorong agar pemanfaatan buah nipah menjadi prioritas pemerintah daerah di Tangjungjabung ini, pasalnya sangat potensial," katanya.
Menurut dia, hasil penelitian kandungan karbohidrat pada buah nipah itu cukup tinggi. Hal itu sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mengembangkan sumber pemenuhan pangan dan karbohidrat alternatif.
Ia menyebutkan, masyarakat setempat juga masih belum bisa memanfaatkan dan mengolahnya. Buah-buah nipah yang melimpah di sana banyak dibuang begitu saja dan tak termanfaatkan.
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Unja itu menyebutkan, buah nipah bisa diolah menjadi bahan makanan, kuliner bahkan menjadi bahan tepung untuk bayi.
"Jadi bila Kabupaten Tanjabbar dan Tanjabtim akan mendorong pengembangan bahan pangan alternatif, sudah mendapat gambarannya, ya dengan pengembangan dan pengolahan buah nipah ini yang banyak didapati di daerah itu," katanya.
Hasil penelitian itu mendapat sambutan dari Bupati Tanjungjabung Barat DR Safrial MS yang menyebutkan hasil penelitian itu sangat bermanfaat bagi daerah itu. Pihaknya berencana untuk mengembangkan potensi itu seiring dengan pengembangan ekonomi pedesaan melalui optimalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"Bila memungkinkan kita kembangkan tepung dari buah nipah itu untu bahan baku berbagai bahan makanan dan kuliner, sekalian dalam pembinaan BUMDes," kata bupati Safrial menambahkan.Budi Suyanto