Ngabang (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis mengatakan, pelaksanaan debat publik calon bupati dan wakil bupati Landak tahun 2017, tampak seperti ujian Disertasi dimana tidak ada perdebatan antara pasangan calon.
"Debat pilkada bupati di Landak ini lebih seperti ujian disertasi pengambilan gelar Doktor, dimana tidak ada perdebatan di antara pasangan calon, tetapi lebih kepada pengkajian dan pendalaman visi dan misi calon yang dilakukan oleh empat orang panelis yang berkompeten d ibidangnya masing-masing, terhadap pasangan calon bupati dan wakil bupati tunggal Karolin-Heriadi," kata Cornelis, usai menyaksikan Debat Publik Satu Pasangan Calon Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Landak 2017, di Ngabang ibu kota Kabupaten Landak, Kamis.
Menurutnya, proses pelaksanaan debat itu memang lain dari biasanya, karena hanya diikuti oleh satu pasangan calon, sehingga pada proses debat, lebih difokuskan pada pertanyaan empat orang panelis dan menitik beratkan pada pemaparan visi dan misi pasangan calon bupati.
"Kita lihat sendiri, tidak ada debat antara kandidat karena memang hanya ada satu pasangan calon. Namun, kita patut bersyukur, karena dalam pelaksanaannya semua berjalan lancar, dan pasangan calon juga menjawab setiap pertanyaan sudah sesuai dengan apa yang ditanyakan oleh para panelis," tuturnya.
Dia mengatakan pasangan calon bupati dan wakil bupati Landak, Karolin-Heriadi sudah menjawab setiap pertanyaan dengan baik, dan tidak keluar dari apa yang ditanyakan panelis.
"Saya harapkan, pelaksanaan pilkada Landak ini bisa berjalan dengan baik sampai masa pelantikan nanti. Untuk itu, masyarakat Landak harus bisa menggunakan hak suaranya, agar bisa ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan di kabupaten ini," katanya.
Ditempat yang sama, Ketua KPU Landak, Lomon mengatakan, tahapan pemilihan kepala daerah di kabupaten Landak, Kalimantan Barat memasuki tahap debat kandidat, dimana pada debat tersebut menghadirkan empat panelis.
"Kegiatan ini merupakan tahapan dari pelaksanaan pilkada Landak yang meski hanya diikuti oleh 1 pasangan calon, namun tetap kita laksanakan berdasarkan UU pemilu nomor 10 2014 perpu KPU no 11 tahyb 2015 tentang pilkada," katanya.
Dalam pelaksanaannya debat itu hanya menyampaikan penajaman dari visi dan misi calon. Hasil debat publik ini disiarkan secara langsung oleh RRI dan RSL serta tayangan ulang oleh RUAI TV.
"Kami berharap dalam masa pencoblosan nanti, terjadi peningkatan partisipasi pemilih pada pilkada landak kali ini," kata Lomon.
Sementara itu, DR Sesilia Selli MPd selaku salah satu panelis dalam debat tersebut menyatakan pada intinya, pasangan calon bupati Landak sudah bisa menjawab dengan baik semua pertanyaan yang diberikan oleh timnya.
"Saya memberikan apresiasi kepada pasangan calon bupati Landak karena sangat menguasai visi dan misinya dan bisa dilihat sendiri dari jawaban yang diberikan menandakan mereka cerdas," tuturnya.
Akademisi FKIP Untan ini berharap, jika Karolin-Heriadi terpilih menjadi bupati Landak nanti bisa meningkatkan kualitas pendidikan dan SDM di kabupaten itu, sesuai dengan visi dan misinya.
"Kita juga berharap agar ke depan ada kerja sama yang baik antara Pemkab Landak dengan Untan, terutama dalam meningkatkan kualitas SDM di Landak," kata Sesilia Seli.
Gubernur : Debat Kandidat Landak Seperti Ujian Disertasi
Kamis, 2 Februari 2017 17:07 WIB