Mosul (Antara Kalbar) - Puluhan anggota kelompok IS tewas pada Sabtu (18/2) dalam pemboman artileri dan serangan udara oleh koalisi pimpinan AS terhadap posisi IS di pinggir barat Kota Mosul.
Smentara satuan paramiliter Hashd Shaabi mematahkan serangan IS di bagian barat kota tersebut, kata satu sumber keamanan dan satu pernyataan.
Pesawat dan senjata artileri pasukan internasional membom markas dan posisi IS di Permukiman Shifaa dan Departemen Kesehatan kota itu di tepi barat Sungai Tigris yang membelah Kota Mosul, sehingga menewaskan 24 petempur IS dan melukai puluhan orang lagi, kata Mohammad Ibrahim Al-Baiyati, Kepala Komite Keamanan Provinsi, kepada Xinhua.
Pemboman terhadap wilayah dikuasai di bagian barat Mosul tersebut menghancurkan semua posisi petempur fanatik dan markas mereka, kata Al-Baiyati.
Masih pada Sabtu, satuan Hashd Shaabi --yang didukung oleh helikopter bermeriam militer Irak-- mematahkan serangan oleh puluhan anggota IS di satu desa di dekat Kota Kecil Tal Afar, yang dikuasai IS dan berada sekitar 70 kilometer di sebelah barat Mosul, kata pernyataan dari satuan paramiliter itu.
Petempur IS tampaknya berusaha menembus pengepungan satuan Hash Shaabi di sebelah barat Mosul, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi. Pengepungan tersebut memutus jalur pasokan antara Mosul dan tetangga Irak, Suriah, kata pernyataan itu.
Bentrokan tersebut mengakibatkian tewasnya 20 petempur IS dan hancurnya tiga kendaraan lapis baja serta satu buldoser, kata pernyataan itu.
Serangan di sebelah barat Mosul tersebut dilancarkan lima hari setelah satu serangan gagal oleh petempur IS yang menggunakan tank untuk pertama kali dalam pertempuran melawan personel paramiliter Hashd Shaabi di sebelah barat Mosul.
Mosul, yang terletak 400 kilometer di sebelah utara Ibu Kota Irak, Baghdad, telah dikuasai IS sejak Juni 2014, ketika pasukan Pemerintah Irak meninggalkan senjata mereka dan menyelamatkan diri, sehingga petempur IS menguasai banyak wilayah di Irak Barat dan Utara.
Tapi IS kini dikepung di sebelah barat Mosul bersama dengan 650.000 warga sipil. Pasukan internasional bersama tentara Pemerintah Irak mengepung wilayah tersebut setelah berhasil petempur IS dari sebelah timur Mosul dalam tahap pertama operasi militer yang selesai pada Januari.
Koalisi internasional pimpinan AS juga menyatakan mereka telah menghancurkan satu bangunan di kompleks medis sebelah barat Kota Mosul,.
Bangunan tersebut diduga dijadikan pusat komando oleh kelompok IS.
Namun, kelompok itu membantah pernyataan Washington dan menyatakan serangan yang dilancarkan pada Jumat tersebut malah menewaskan 18 warga sipil, sebagian besar anak-anak dan perempuan.