"Jangan sampai kampus gersang. Cari pohon-pohon yang bermanfaat untuk ditanam di lingkungan kampus, terutama pohon yang buahnya bisa untuk menopang pangan, seperti sukun," kata Cornelis di Pontianak, Senin.
Dia menjelaskan, hal itu juga sudah disampaikannya kepada setiap perguruan tinggi yang ada di Kalbar, seperti saat menghadiri wisuda Strata id an Strata 2, Sekolah Tinggi Theologia Abdi Tuhan Injili, di Anjungan, Sabtu kemarin.
Menurutnya, jika dunia ini tidak dipelihara maka akan terjadi perubahan cuaca yang ekstrim yang mengakibatkan panas bumi naik, kalau gas rumah kaca tidak terkendali akibat gas rumah kaca dan asap industri dunia maju.
"Mengapa kita harus menanam pohon, karena pohon bisa menyerap gas rumah kaca hanya nafas dari pohon yang di tanam. Kalimantan ini paru-paru dunia, kalau pohon ini dihabisi atau terbakar maka panas bumi akan naik 2 derajat tahun 2050, kalau sampai panas bumi menembus ozon, maka akan membahayakan jiwa manusia," tuturnya.
Dia menjelaskan, pohon merupakan salah satu mahluk hidup yang dapat menyelamatkan bumi kita dari pemanasan global. Pohon mempunyai banyak manfaat yang dihasilkan salah satunya adalah menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen sebagai udara untuk kita bernafas.
"Untuk itu sangatlah penting untuk kita menanam pohon dan sekaligus kita ikut berpartisipasi dalam menyelamatkan lingkungan dan bumi kita ini," katanya.
Selain itu, mantan Bupati Landak itu mengingatkan perguruan tinggi di Kalimantan Barat agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan dan iman serta tetap setia kepada Pancasila, sebagai Dasar Negara, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
(KR-RDO/N005)