Kupang, (Antara Kalbar) - Dinas Kesehatan Kota Kupang melakukan upaya
deteksi dini hepatitis B yang diderita ibu hamil wilayah Ibu Kota
Provinsi Nusa Tenggara Timur itu, sebagai bagian dari langkah pemerintah
menekan populasi pengidapnya.
"Kota Kupang menjadi salah
satu daerah dari enam daerah lain yang menjadi pilihan Kementerian
Kesehatan untuk kegiatan ini. Kami merespons untuk mendeteksi dini
penyakit itu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang dr Ari Wijana di
Kupang, Rabu.
Dinas Kesehatan akan memberikan sejumlah
pembekalan kepada para kepala puskesmas dan sejumlah pengelola program
hepatitis Kota Kupang untuk menentukan langkah dalam upaya percepatan
deteksi dini hepatitis kepada ibu hamil.
Dia mengharapkan
bisa meminimalisasi jumlah penderita penyakit yang membahayakan nyawa
manusia itu, terutama bagi ibu hamil di daerah setempat.
Dia
menjelaskan hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh
"Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat
menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil
kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati.
Virus itu tidak menyebar melalui makanan atau kontak biasa, tetapi
dapat menyebar melalui darah atau cairan tubuh dari penderita yang
terinfeksi.
Seorang bayi dapat terinfeksi dari ibunya selama
proses kelahirannya. Penyakit tersebut juga dapat menyebar melalui
kegiatan seksual, penggunaan berulang jarum suntik, dan transfusi darah
dengan virus di dalamnya.
Mula-mula penyakit itu dikenal sebagai "serum hepatitis" dan telah menjadi epidemi pada sebagian Asia dan Afrika.
Infeksi karena Hepatitis B dapat dicegah melalui vaksinasi, di mana
injeksi diberikan untuk membuat tubuh kebal terhadapnya.
Direkomendasikan pada semua masyarakat untuk mendapat tiga vaksinasi (0,
1 bulan, dan 6 bulan) terutama ketika masih bayi untuk memberikan
proteksi yang baik dari virus itu.
Bagaimanapun, katanya,
vaksinasi hanya memberikan proteksi maksimal sekitar 90 persen, dan
tidak menyingkirkan sama sekali risiko infeksi.
Beberapa
orang yang terinfeksi virus itu, ujarnya, dapat dengan cepat mengalahkan
virusnya. Kebanyakan akan terinfeksi untuk seumur hidup. Biasanya
terdapat sedikit atau tanpa gejala sama sekali. Kadang-kadang hati rusak
berat, menyebakan gagal hati.
Gejala yang umum dari gagal
hati adalah jaundice, di mana kulit dan mata penderita menjadi kuning,
karena zat-zat yang diproduksi tumbuh dan seharusnya disaring oleh hati
tidak dilakukan.
Masalah lainnya adalah hepatitis B dapat
menyebabkan kanker hati. Tes darah dapat menemukan tanda-tanda proses
kerusakan hati.
Jika penderita memiliki tanda-tanda
tersebut, pengobatan hepatitis B dapat mencegah kerusakan hati yang
disebabkan virusnya. Pengobatan antivirus diberikan, untuk mencegah
virus memperbanyak diri dengan mengkopinya.
"Bagaimanapun, sekali virus masuk, maka tidak mungkin untuk menyingkirkannya semuanya hingga tuntas," katanya.
Oleh karena itu, katanya, diperlukan deteksi lebih dini untuk bisa
melakukan sejumlah langkah preventif demi kepentingan pencegahan
penyakit tersebut.
Dinkes Kupang Deteksi Dini Hepatitis Ibu Hamil
Rabu, 9 Agustus 2017 10:04 WIB