Bekasi, Jawa Barat (Antara Kalbar) - Pemenang lomba teknologi tepat guna yang
diselenggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun ini adalah
"power bank" hasil daur ulang sampah yang diproduksi warga Kota Bekasi.
"Produk
ini kami rakit dari daur ulang limbah baterai laptop yang ada di
lingkungan kami sejak 2016," kata produsen power bank limbah batre, Joko
Susilo (55), di Bekasi, Senin.
Pengisi daya berkapasitas 10
ampere itu bisa bertahan 10 jam pengisian. Joko bahwan sanggup
memberikan garansi masa pakai produknya selama 12 bulan berdasarkan
pemanfaatan bahan baku yang berkualitas.
"Kami selektif dalam
memilah limbah baterai laptop. Biasanya komponen yang kami pilih berasal
dari produk Samsung atau Sanyo," kata Joko.
Limbah eletronik itu
tidak hanya dikumpulkannya dari bank sampah di lingkungan sekitar,
namun juga dari pusat perbelanjaan eketronik di Bekasi dengan membelinya
dari sejumlah pengusaha barang eletronik, pada harga Rp5 ribu-Rp10 ribu
untuk enam baterai.
"Motivasi saya dikarenakan limbah ini
berbahaya karena kandungan mercury, timah dan racun kimia lainnya,
sementara di Kota Bekasi belum ada sistem pengolahan yang optimal untuk
limbah elektronik ini," kata Joko.
Seluruh limbah itu diproduksi
Joko menjadi teknologi tepat guna di rumahnya di Perumahan Tytyan
Kencana, Blok Q1 Nomor 6 RT12, Kelurahan Margamulya, Kecamatan Bekasi
Utara, Kota Bekasi.
"Baterai laptop yang terbuang sebanyak 80
persen komponennya saya bongkar. Biasanya kerusakan terjadi pada
integrated circuit (IC) yang kami perbaiki secara manual," kata dia.
Hasil
daur ulang IC ini diklasifikasikannya ke dalam dua kategori. Kategori
A, untuk bahan baku power bank, dan kategori B untuk aki sepeda eletrik.
Power bank ini selanjutnya dilombakan dalam ajang Teknologi Tepat Guna pada 24 Agustus 2017 di Majelengka.
"Produk
daur ulang sampah ini berhasil meraih penghargaan juara tiga dalam
lomba ini setelah Sumedang dengan teknologi inverter dan Kota Bandung
dengan teknologi konveksinya," kata Joko yang diganjar hadiah Rp17 juta
itu.
"Sejak menang lomba, permintaan power bank saya meningkat
drastis sampai 30 unit dari sejumlah pelanggan yang dibadrol Rp150 ribu
hingga Rp200 ribu per unit," kata dia.
"Power bank dari sampah " juarai lomba teknologi tepat guna
Senin, 28 Agustus 2017 10:16 WIB