Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mendorong perusahaan kelapa sawit di daerah itu memiliki sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO).
"Sertifikat ISPO merupakan kebijakan dari pemerintah yang wajib dimiliki perusahaan untuk memastikan bahwa perusahaan yang bersangkutan mengedepankan perusahaan yang berkelanjutan," kata Kepala Dinas Perkebunan Kalbar, Florentinus Anum saat membacakan sambutan Gubernur Kalbar pada seminar nasional perkebunanan kelapa sawit sebagai penggerak ekonomi daerah di Pontianak, Kamis.
Florentinus menyebutkan saat ini dari sekitar 400 perusahaan yang beroperasi di Kalbar baru 18 perusahaan memiliki sertifikat ISPO.
"Perbandingan total perusahaan yang belum dan yang sudah ISPO jauh sekali. Oleh karena itu dorongan ini terus kita sampaiakan agar menjadi perhatian dan dilaksanakan oleh perusahaan," kata dia.
Ia menyebutkan dengan adanya seminar perkebunan dengan tema mendorong percepatan sertifikasi tersebut merupakan satu di antara langkah yang tepat bagaimana persoalan sertifikasi bisa direalisasikan.
"Pertemuan ini penting menginggat kampanye negatif tentang sawit yang begitu tinggi. Untuk menjawab itu satu di antaranya adalah perusahaan semua bisa memiliki ISPO," papar dia.
Saat ini dan ke depan kelapa sawit akan menjadi sumber pendapatan daerah dan penggerak ekonomi masyarakat. Secara nasional, menurutnya, sektor perkebunan terutama sawit sudah mampu menyubangkan devisa sebesar Rp327 triliun.
"Kalbar satu di antara produsen sawit yang terbesar di Indonesia. Artinya kontribusi sawit bagi daerah ini sangat besar. Intinya perkebunan sawit memegang peranan strategis dan perekonomian nasional terutama PDRB, membuka lapangan kerja, penyumbang devisa negara serta lainnya," kata dia.
(U.KR-DDI/A039)