"Kedatangan KRI Torani-860 ini untuk melakukan tugas patroli rutin guna mengamankan wilayah perairan Kalbar," kata Asisten Operasi Danlantamal XII Pontianak (Asops) Kolonel Laut (P) Edi Haryanto, di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan KRI Torani-860 yang di Komandani Mayor Laut (P) Taufik Pamungkas itu?merupakan Kapal Patroli Cepat (PC-40), yang tiba di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Rabu (24/1).
"Kapal ini merupakan salah satu unsur Satuan Kapal Patroli Komando Armada RI Kawasan Barat yang dipersenjatai dengan meriam kaliber 30 mm otomelara pada haluan, dan dua pucuk senapan mesin berat (SMB) kaliber 12,7 mm pada buritan," ungkapnya.
Ia menambahkan,?KRI Torani-860 itu memiliki panjang keseluruhan 45,5 meter dan lebar 7,9 meter dengan kecepatan maksimal 24 knot serta kecepatan jelajah 15 knot.

"Sebagai pengaman wilayah ALKI di wilayah laut Kalbar maka KRI-860 memiliki?peran penting ?di dalam tubuh TNI-AL karena merupakan salah satu kekuatan maritim RI dengan luas wilayah yang harus diamankan," katanya.
Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) wilayah perairan Kalbar memiliki tingkat kerawanan yang tinggi, seperti pencurian ikan oleh nelayan-nelayan asing.
Ada tiga wilayah perairan Indonesia yang menjadi primadona pencurian ikan bagi nelayan asing karena kaya akan ikan dan sumber daya kelautan lainnya, yaitu perairan Natuna, perairan Arafura, dan perairan Utara Sulut.
Perairan Kalbar termasuk dalam Zona III bersama Natuna, Karimata dan Laut Cina Selatan dengan potensi ikan tangkap sebanyak satu juta ton per tahun. Jenis ikan bervariasi seperti tongkol, tenggiri dan cumi-cumi.
Luas areal perairan Kalbar sampai Laut Cina Selatan seluas 26.000 kilometer meliputi 2.004.000 hektare perairan umum, 26.700 hektare perairan budi daya tambak, dan 15.500 hektare laut.
(U.A057/Y008)