Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Lindra Azmar mengatakan sebanyak 93 dari 130 SMP sederajat di Kabupaten Sintang belum bisa menyelenggarakan Ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
"Baru 37 SMP di Sintang yang menyelenggarakan UNBK terdiri dari 24 SMP dan 13 Mts," kata Lindra ketika mendampingi Wakil Bupati Sintang meninjau pelaksanaan Ujian nasional tingkat SD dan SMP di Sintang, Kalimantan Barat, Senin.
Dikatakan Lindra, untuk 93 SMP yang belum bisa melaksanakan UNBK itu masih menggunakan sistem lama yaitu Ujian nasional kertas pensil (UNKP)
Untuk tingkat SMP, kata Lindra peserta ujian nasional sebanyak 7.558 pelajar yang terdiri dari 2.893 mengikuti UNBK dan 4.666 pelajar masih mengikuti UNKP.
"Memang belum semua sekolah melaksanakan UNBK karena berbagai kendala salah satu sarana dan prasarana," jelas Lindra.
Menurut Lindra, untuk ujian nasional tingkat SD yang juga masih menggunakan UNKP yaitu di 432 sekolah, terdiri dari sekolah penyelenggara sebanyak 184 SD dan 248 SD peserta bergabung ke sekolah penyelenggara dengan total peserta didik tingkat SD keseluruhan sebanyak 8.621 peserta.
Sementara itu, Wakil Bupati Sintang, Askiman mengatakan beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan UNBK diantaranya jaringan internet yang belum menjangkau pedalaman.
"Pemerintah daerah terus mendukung program UNBK termasuklah membantu peralatan komputer, namun memang perlu proses agar semua sekolah dapat melaksanakan UNBK terutama masalah jaringan," ucap Askiman.
Menurut dia, secara keseluruhan pelaksanaan ujian nasional tingkat SD dan SMP di Sintang berjalan lancar, karena memang masing-masing sekolah sudah mempersiapkan diri secara matang termasuk juga untuk anak didiknya.
"Pelaksanaan ujian nasional di Sintang berjalan aman dan lancar, suasana Pemilu tidak mempengaruhi ujian nasional," kata Askiman.