Seorang pelajar SD Desa Tanjung, Susanto Joko (12) yang diduga tenggelam di Sungai Suruk Desa Suka Maju Kecamatan Mentebah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat tercatat sebagai peserta ujian nasional tingkat SD daerah setempat.
"Siswa itu merupakan peserta ujian nasional dan sampai saat ini masih tercatat sebagai peserta ujian dengan harapan korban ditemukan dengan selamat," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi yang juga turun ke lokasi kejadian di Desa Suka Maju, Kecamatan Mentebah, Kapuas Hulu, Selasa.
Sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi turut prihatin atas musibah yang menimpah salah satu pelajar SD tersebut, bahkan yang belum diketahui apakah korban masih selamat atau tenggelam terbawa arus.
Yang jelas, kata Petrus, siswa atas nama Susanto Joko itu masih dianggap sebagai peserta ujian nasional tingkat SD, sampai akhirnya nanti ditemukan.
" Tadi kami bahas dalam rapat dengan dewan guru, korban masih kami anggap sebagai peserta UN, sambil menunggu apakah siswa itu selamat atau tidak," jelas Petrus.
Menurut Petrus, korban tenggelam di sungai sekitar Objek Wisata Gurung Makai itu terjadi hampir setiap tahun, untuk kalangan pelajar sudah sekian kalinya terjadi.
Dikatakan Petrus, itu harus menjadi evaluasi bagi pihak sekolah mau pun pelajar terutama apabila sudah selesai UN merayakan kelulusan atau pun perpisahan tidak mesti merayakannya di Gurung Makai, karena yang harus di pikirkan yaitu faktor keselamatan.
" Itu memang musibah namun jangan sampai terulang dan terulang lagi, apalagi korbanya masih pelajar, terus terang sebagai orang tua kita tentu pasti terpukul dengan musibah tersebut," ucap Petrus.
Susanto Joko (12) merupakan pelajar SD Desa Tanjung, Kecamatan Mentebah wilayah Kapuas Hulu hilang sekitar pukul 16.30 WIB pada Senin (22/4) ketika mandi di sungai Suruk tidak jauh dari Objek Wisata Gurung Makai Desa Suka Maju, Kecamatan Mentebah Kapuas Hulu Kalimantan Barat.