Sampit (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengambil berbagai langkah pencegahan COVID-19, salah satunya mengimbau sekolah menghentikan sementara tradisi salaman atau berjabat tangan antara murid dan guru.
"Menghentikan sementara waktu untuk melakukan salam berjabat tangan atau sentuhan fisik antara peserta didik dengan guru dan bisa digantikan dengan salam lain yang sesuai dengan budaya Indonesia," kata Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Suparmadi di Sampit, Kamis.
Kebijakan itu merupakan salah satu poin imbauan Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur kepada kepala TK, SD SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kotawaringin Timur. Imbauan itu disampaikan melalui surat edaran yang dikirim ke seluruh sekolah.
Ada tiga poin dalam surat edaran tersebut. Selain menghentikan sementara tradisi bersalaman, pihak sekolah juga diminta menggalakkan kembali membiasakan gerakan cuci tangan menggunakan sabun kepada seluruh warga sekolah.
Selain itu, setiap sekolah diminta menjaga kesehatan dan kebersihan di lingkungan sekolah. Hal ini sebagai upaya mencegah muncul dan berjangkitnya berbagai jenis penyakit.
Terkait imbauan tersebut, setiap sekolah diminta menyiapkan sarana untuk memudahkan seluruh warga sekolah mencuci tangan, yakni keran air dan sabun. Dengan begitu, imbauan mencuci tangan itu bisa dengan mudah dilaksanakan.
Sekolah juga harus meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah. Tidak hanya untuk mencegah COVID-19, tetapi juga berbagai penyakit yang rawan muncul seperti demam berdarah, diare dan lainnya.
Terkait penyebaran COVID-19, Suparmadi mengimbau tidak perlu panik. Hal penting yang harus dilakukan adalah menjaga kebersihan lingkungan dan menjalankan pola hidup sehat agar tidak mudah diserang penyakit.
Orang tua juga diimbau meningkatkan perhatian terhadap kondisi kesehatan anak. Selain dalam hal kebersihan, juga terkait asupan makanan bergizi agar daya tahan tubuh anak menjadi lebih kuat terhadap ancaman penyakit.
"Ini sebagai upaya pencegahan terhadap wabah COVID-19 yang semakin meluas, sehingga potensi untuk terpapar atau terjangkit wabah dimaksud cukup tinggi. Makanya kami mengimbau bagi seluruh warga sekolah untuk melakukan anjuran-anjuran tersebut," kata Suparmadi.
Cegah Covid-19, Kotawingin Timur hentikan tradisi salaman di sekolah
Kamis, 5 Maret 2020 13:10 WIB