Pontianak (ANTARA) - Pemerhati kesehatan masyarakat Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak Agus Fitriangga menyarankan perayaan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI yang mendatangkan kerumunan warga di tengah pandemi corona sebaiknya ditiadakan.
"Setiap HUT RI terutama tahun-tahun sebelumnya, beragam perayaan digelar baik dari pemerintah maupun masyarakat, di pelosok negeri maupun di kota, tua maupun muda serta lainnya merayakan Hari Kemerdekaan. Namun, di saat wabah COVID-19 ini perayaan yang berpotensi dan melibatkan kerumunan warga sebaiknya ditiadakan dulu," ujar dosen Fakultas Kedokteran Untan itu di Pontianak, Rabu.
Agus menjelaskan meskipun di Kalbar saat ini terbilang tingkat penularan COVID-19 rendah namun tidak ada jaminan tidak bisa mewabah lebih tinggi. Sehingga hal itu harus menjadi perhatian semua pihak. Kesadaran masyarakat penting hadir sehingga semua bisa menghindari wabah.
"Kembali, perayaan yang ada kerumunan yang berpotensi tidak terkendali lebih baik dihindari dulu," kata dia.
Secara umum di tengah wabah COVID-19, masyarakat menurutnya harus teredukasi dan disiplin dalam menjalankan 3M (menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun). Dengan edukasi yang maksimal, diharapkan penerapan di lapangan oleh masyarakat maksimal pula.
"Sebagian besar masyarakat belum sadar bahkan cenderung abai dalam menerapkan 3M. Sektor perekonomian yang telah dibuka, hanya tempat-tempat tertentu yang menyediakan fasilitas cuci tangan, cek suhu tubuh dan mewajibkan pengunjung pakai masker," kata dia.
Terpenting juga, kata dia, penegakan disiplin oleh aparat pemerintah terhadap masyarakat yang masih tidak mengindahkan imbauan pemerintah harus dilaksanakan. Hal itu sudah ada payung hukumnya. Masyarakat harus mulai sadar pentingnya menjaga kesehatan.
"Saya melihat perlu dimaksimalkan tindakan yang tegas dari pemerintah terhadap tempat - tempat umum atau pihak-pihak yang tidak menyediakan sarana untuk disiplin 3M," katanya.