Pontianak (ANTARA) - Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Bengkayang, Kalimantan Barat melakukan panen jagung perdana hasil dari Program Pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau Kampung Asimilasi.
Program itu merupakan kerja sama dengan Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang dengan memanfaatkan lahan seluas 1,5 hektare.
"Kampung Asimilasi ini adalah program yang bekerja sama dengan dinas pertanian empat bulan yang lalu untuk menanam komoditas jagung. Program ini untuk membina WBP yang ada di Rutan kelas II B untuk bercocok tanam sehingga warga binaan nantinya keluar akan memiliki kemampuan dan bisa memiliki peluang usaha sendiri," ujar Kepala Rutan Kelas II B Bengkayang, Chandra Wiharto saat dihubungi di Bengkayang, Rabu.
Chandra menyampaikan program tersebut juga untuk menipis stigma penjara di kalangan masyarakat yang disertai dengan hal negatif.
"Lapas atau Rutan sebagai tempat pembinaan banyak mendapat tanggapan positif dari masyarakat," jelas dia.
Sekarang ini kata ia, penjara sangat berbeda jauh dengan sistem kepenjaraan zaman dahulu di mana pada saat itu efek jera sangat ditekankan kepada para narapidana. Sedangkan saat ini pada sistem pemasyarakatan, fokus terhadap pelayanan serta pembinaan terhadap WBP.
"Pembinaan yang diberikan sebagai salah satu tujuan utama pemasyarakatan guna mempersiapkan para WBP di saat bebas nanti memiliki keahlian dan terampil serta produktif. Sehingga bisa membuka peluang usaha sendiri," ucapnya.
Menurutnya, program ini juga salah satu keberhasilan para petugas dalam memberikan pembinaan kepada para WBP baik yang ada di Rutan misalnya dalam kegiatan pertanian dan perkebunan, seperti yang dilakukan pihaknya.
"Pembinaan warga binaan Kelas IIB Bengkayang dalam bidang pertanian akhirnya membuahkan hasil. Hari ini kita bisa saksikan bersama, panen perdana jagung di kampung asimilasi," imbuhnya.
Chandra yang didampingi oleh Forkopimda, menyampaikan panen perdana ini merupakan keberhasilan Rutan Bengkayang dalam memanfaatkan lahan kosong yang dimiliki untuk bercocok tanam dan berkebun sayur-sayuran.
Hal tersebut tidak lepas dari dukungan dan kerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang, dalam hal ini Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang.
"Dengan didikan dari petugas penyuluh pertanian Kacamatan Lumar dan Petugas Rutan Bengkayang yang mempunyai pengalaman khusus di bidangnya. Ditambah dengan kegigihan para WBP yang ingin belajar serta ditambah beberapa yang sudah punya keahlian bersama-sama menjadikan lahan Rutan Bengkayang menjadi hijau dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat," ucap Chandra.