Pontianak (ANTARA) - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono meminta jajaran direksi PDAM atau Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Khatulistiwa yang baru dilantik untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan menekan tingkat kebocoran air.
"Saya berharap dengan dilantiknya dua direktur (Wawan Hari Purnomo A sebagai Direktur Pelayanan dan Sasmita sebagai Direktur Administrasi dan Keuangan) ini menjadi semangat di jajaran PDAM dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggannya," kata Edi Rusdi Kamtono usai melantik dua orang direktur Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa di Pontianak, Rabu.
Edi mengatakan, dengan adanya pelantikan ini maka jajaran direksi telah terisi sesuai dengan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) yang baru.
Selain itu, lanjut dia, pembenahan dan upaya pengurangan kebocoran akibat hal teknis seperti pipa-pipa yang sudah tua, perlu adanya penggantian sebagai investasi. Namun ia tidak memungkiri terjadinya kebocoran yang disebabkan pencurian air dengan merusak pipa PDAM oleh oknum, dan kebocoran administrasi juga bisa terjadi kalau ada pemborosan.
Kapasitas produksi PDAM Kota Pontianak saat ini telah mencapai 2.250 liter per detik, sehingga sudah mencukupi untuk kapasitas penduduk Pontianak saat sekarang ini. "Tetapi saya minta jaringan PDAM masih perlu disempurnakan dan diperbaiki lagi," harapnya.
Menurut dia, kualitas air PDAM sampai sekarang masih baik dan tergantung musim yang terjadi. Jika kemarau maka rasanya agak payau atau tergantung air bakunya.
"Saat ini masyarakat dimudahkan dalam mendapatkan pelayanan air bersih, dengan cukup mengajukan permohonan sepanjang di lokasinya terdapat pipa tersier, kemudian bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), maka mereka mendapatkan sambungan gratis," katanya.
Sementara itu, Direktur Pelayanan Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa, Wawan Purnomo A, mengatakan, pihaknya akan berupaya melakukan peningkatan percepatan pelayanan, termasuk penanganan gangguan, baik terkait suplai maupun hal-hal lainnya.
"Kami berupaya untuk berinovasi bagaimana pelayanan sambungan baru dipercepat dengan memangkas birokrasi dan penanganan pelayanan lebih cepat," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini jumlah pelanggan PDAM mencapai 135 ribu pelanggan, dan pihaknya menargetkan tahun depan akan meningkatkan jumlah pelanggan melalui program MBR, yakni melalui permohonan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Dalam upaya menekan angka kebocoran, pihaknya akan membentuk tim reaksi cepat, sehingga setiap ada persoalan di lapangan yang diterima dari aduan masyarakat maupun melalui kegiatan rutin pengawasan, maka akan ditangani secepatnya, guna menekan seminimal mungkin kebocoran," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, dia menambahkan di masa pandemi COVID-19, dari sisi kualitas pelayanan dipastikan tidak ada pengurangan.
"Karena untuk pelayanan sambungan baru dilakukan secara digitalisasi berbasis teknologi, termasuk dalam melakukan survei sambungan baru juga telah memanfaatkan sistem aplikasi yang tujuannya untuk mempermudah dan mempercepat permohonan pelayanan dari masyarakat kepada PDAM," katanya.