Pontianak (ANTARA) - Ketua KPU Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Musa Jairani mengatakan terdapat 687 pemilih disabilitas dan pihaknya memastikan mengakomodir kebutuhan mereka saat memberikan hak suara.
"Kita memberikan perlakuan khusus bagi pemilih disabilitas dan pemilih yang sakit saat pemungutan suara pilkada pada 9 Desember 2020.Template braille bagi tuna netra sudah tersedia, untuk penyandang disabilitas lainnya juga sudah diakomodir," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Jumat.
Khusus untuk pemilih yang sakit dan tidak bisa berjalan juga akan dilayani oleh petugas KPPS ke rumah atau rumah sakit.
"Semua sudah disiapkan, dan akan dilayani oleh petugas KPPS," kata Musa.
Musa mengajak dan mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya, sebab semua petugas termasuk komisioner KPU sudah melewati rangkaian rapid test, dan swab, serta dilengkapi dengan APD lengkap sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19. Selain petugas, pemilih pun juga dibatasi menjadi 500 Pemilih di setiap TPS. Tata cara pemilihan juga berbeda dengan pilkada yang sudah-sudah.
"Jadi masyarakat tidak perlu takut datang ke TPS. Semua petugas kita sudah di rapid test, dan juga pemilih akan dilengkapi dengan APD sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19," katanya.
Musa berharap, Pilkada serentak tahun 2020 ini dapat berjalan dengan lancar, aman dan kondusif, serta penanganan COVID-19 juga sukses dilakukan.
“Tugas kita bersama sukseskan Pilkada 2020 dan bersama terapkan protokol kesehatan.. Ayo datang ke TPS pada 9 Desember 2020," ajak dia
Dalam Pilkada Bengkayang 2020 terdapat empat paslon, yakni paslon nomor urut 1 Sebastianus Darwis-Syamsul Rizal, nomor urut 2 Mox Fu Tjhiu-Aliong, nomor urut 3 Martinus-Carlos Djaafara, dan nomor urut 4 Herman Ivo-Yohanes Pasti.
Terkait jumlah pemilih KPU Bengkayang telah menetapkan sebanyak 174. 982 nama di daftar pemilih tetap (DPT) yang terdiri dari 91.181 pemilih laki-laki dan 83. 801 pemilih perempuan dan tersebar di 720 tempat pemungutan suara (TPS).