Jakarta (ANTARA) - Tagar #PeringatanGalonIsiUlangBPA ramai dimuat di media sosial Twitter pada 29 Desember 2020.
Sejumlah akun Twitter yang menyematkan tagar tersebut, terlihat memberikan peringatan akan bahayanya kandungan bisphenol-A (BPA) dalam galon isi ulang yang banyak digunakan masyarakat.
Salah satu akun yang menggelorakan narasi itu, mengklaim BPA dalam galon isi ulang dapat mengancam kesehatan bayi, balita, hingga ibu hamil.
Berikut narasi lengkap yang dimuat akun @misterespect pada 29 Desember 2020:
"Gaiss… Tau nggak Zat BPA yang terkandung di Galon Isi Ulang, ternyata berbahaya bagi Bayi, Balita & Ibu Hamil! Sedihnya lagi, kita di Nina Bobokan selama ini dengan dalih bahwa galon Polikarbonat itu aman dan turut menjaga lingkungan."
Hingga Sabtu (2/1), unggahan tersebut telah disukai oleh 1.100 pengguna lain Twitter. Narasi itu juga sudah mendapatkan 770 komentar dan dimuat ulang 24 kali.
Namun, benarkah kandungan BPA pada galon isi ulang berbahaya?
Penjelasan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjelaskan galon isi ulang yang banyak digunakan masyarakat, memang mengandung BPA.
Walau demikian, kandungan BPA dalam kemasan isi ulang yang beredar itu telah memenuhi syarat ambang batas, yang berarti aman digunakan dan tidak berbahaya bagi kesehatan.
"Hasil uji kemasan pangan dari plastik PC, sampai saat ini kadar BPA-nya masih memenuhi syarat ambang batas dan aman untuk digunakan," terang Direktur Pengawasan Pangan Risiko Tinggi dan Teknologi Baru BPOM Ema Setyawati, sebagaimana dimuat dalam berita ANTARA pada Kamis (31/12).
Ema mengatakan air minum dalam kemasan (AMDK) terdiri dari empat jenis, yaitu air mineral, air demineral, air mineral alami, dan air embun.
Keempat jenis AMDK tersebut harus memenuhi syarat yang tercantum dalam Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Selama memenuhi syarat SNI tentu saja aman. Sesuai namanya air minum dalam kemasan, maka kemasannya pun harus aman," katanya.
Klaim: Kandungan BPA pada galon isi ulang berbahaya
Rating: Salah/Disinformasi
Baca juga: 10 pengusaha depot air di Singkawang urus perizinan
Baca juga: "No Time To Die" habiskan 8.400 galon Coca-Cola untuk aksi sepeda motor
Cek fakta - Kandungan BPA pada galon isi ulang berbahaya
Minggu, 3 Januari 2021 9:20 WIB