Pontianak (ANTARA) - Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bengkayang, Kalimantan Barat ludes terbakar, Senin sekira pukul 10.15 WIB.
"Tidak ada berkas-berkas (arsip) dan aksesoris PDAM yang sempat diselamatkan, kecuali tas dan lap top saya. Itu pun tadi saya sedang persiapan assesmen Diklat manajemen air minum tingkat media (pengadaan dari pusat), saya tengah belajar. Saya dengar dari luar, posisi saya di dalam ruangan, ada teriakan kebakaran saya dengan spontan keluar bawa yang bisa saya bawa," ujar Direktur PDAM Bengkayang, Wardi saat dihubungi di Bengkayang, Senin.
Wardi juga menyatakan, untuk saat ini pelayanan langsung di loket sementara distop. Namun ia menyarankan untuk semua pelanggan agar bisa melakukan tagihan air lewat mitra kerja PDAM, bisa lewat via pos giro, bank Kalbar mobile, CU Semarong, CU Pancur Kasih.
"Sementara pelanggan bisa bayar tagihan air lewat mitra kita. Puji Tuhan untuk data pelanggan masih aman," ucapnya.
Untuk saat ini, Wardi menerangkan belum bisa menafsirkan jumlah kerugian yang dialami PDAM. Pihaknya serahkan kepada pihak kepolisian untuk melakukan pemeriksaan dan perhitungan.
"Nanti itu pihak kepolisian dan Pemkab mungkin hasilnya setelah dihitung akan kita sampaikan," jelasnya.
Wardi menjelaskan, saat ini belum bisa dipastikan penyebab kebakaran. Ia juga menyampaikan terima kasih atas bantuan semua pihak yang memadamkan api, Damkar dan juga pihak kepolisian.
Selain itu, Wardi juga menyampaikan permohonan maaf kepada pemerintah daerah kabupaten Bengkayang, selaku pemegang saham. Pasalnya, kejadian ini tidak dapat dikendali dan begitu cepat.
"Sampai saat ini, lokasi sudah dipasang police line, untuk dilakukan penyidikan dari sebab terjadi kebakaran," kata dia.
Kantor PDAM Bengkayang terbakar
Senin, 29 Maret 2021 13:39 WIB