Pontianak (ANTARA) - Sekretaris Jendral Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Yakobus Kumis mengatakan telah mendirikan posko bersama peduli banjir melibatkan seluruh ormas Dayak Kalbar untuk membantu masyarakat korban banjir di lima kabupaten Provinsi Kalbar
"Posko ini dibentuk dengan tujuan untuk menghimpun bantuan dari seluruh warga masyarakat Kalbar. Apakah melalui organisasi, lembaga swadaya masyarakat, paguyuban, ikatan kekeluargaan, maupun perseorangan dan perusahaan-perusahaan yang peduli untuk membantu saudara kita," kata Yakobus Kumis, di Pontianak, Sabtu.
Yakobus Kumis juga mengatakan sudah sekitar satu bulan masyarakat di daerah Kapuas Hulu, Sintang, Sanggau, Sekadau, dan Melawi tertimpa bencana banjir sehingga perlu bantuan dari semua pihak untuk meringankan beban para korban.
"Kami MADN dan DAD Provinsi Kalbar serta seluruh Ormas Dayak merasa perlu untuk ikut ambil bagian, karena ini bukan semata-mata tugas dan tanggung jawab pemerintah, tetapi juga bagian," tuturnya.
Ketua Panitia Posko, Marselina Maryani mengatakan banyak orang yang peduli mau membantu, tetapi tidak tahu aksesnya ke mana.
"Karena itu, kami pada Kamis (11/11) kemarin bersepakat untuk membentuk posko dan hingga sekarang sudah banyak yang nyumbang," katanya.
Data bantuan yang masuk per tanggal 18 November, yaitu beras sejumlah 13,2 ton, mie instan 421 dus, sarden 41 dus, air mineral 42 dus, dan pakaian layak pakai ada 25 kotak, dan lainnya ada susu kental manis, vitamin, dan sebagainya.
"Dan juga ada uang tunai sebesar Rp21 juta. Ini betul-betul merupakan donasi dari donatur yang budiman, kami mengucapkan terima kasih," kata Marselina Maryani.
Bantuan ini lantas dikemas menjadi sekitar 2.500 paket dan akan disebarkan ke lima kabupaten yang tertimpa banjir.
"Itu juga kami melihat mana yang paling parah, ada presentasenya sudah kami hitung bersama dengan Sekretaris Jenderal MADN dan Ketua Umum Dewan Adat Dayak Provinsi Kalbar," ujar Marselina Maryani.