Pontianak (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan untuk periode dasarian II (11-20 Februari 2025) potensi curah hujan di Kalimantan Barat (Kalbar) yakni rendah hingga menengah sehingga aman dari potensi banjir.
"Kondisi curah hujan dasarian II berkisar antara 20-75 mm/dasarian. Untuk potensi banjir sebagian besar wilayah Kalbar berada pada kategori aman. atau diprakirakan tidak terjadi banjir yang signifikan," ujar Kepala Stasiun Klimatologi Kalbar, Luhur Tri Uji Prayitno di Pontianak, Selasa.
Sebaliknya, kata dia dengan kondisi yang ada perlu diwaspadai dampak curah hujan yang berkurang yang mengakibatkan berkurangnya cadangan air dan meningkatkan polusi udara, dan terjadinya kebakaran hutan.
Ia menjelaskan untuk daerah yang mengalami hujan dengan kategori rendah hingga menengah diprakirakan terjadi pada di Kabupaten Sambas, Bengkayang, Landak, Sanggau, Sekadau, Melawi, Kubu Raya, Kayong Utara, Ketapang, Sintang dan Kapuas Hulu.
"Potensi curah hujan rendah diprediksi masih berlanjut pada sebagian wilayah Provinsi Kalbar. Waspadai dampak jeda hujan yang mengakibatkan berkurangnya cadangan air dan meningkatkan polusi udara" jelas dia.
Sebelumnya di sebagian wilayah di Kalbar mengalami banjir. Hal itu selain dampak air pasang juga curah hujan tinggi. Hingga saat ini masih ada daerah yang mengalami banjir di Kalbar seperti di Kabupaten Sambas. Banjir mulai naik ke rumah warga di daerah itu sejak 18 Januari 2025. Ketinggian air hingga atap rumah warga dan terpaksa sebagai harus mengungsi dan sejumlah perabot atau kendaraan harus tenggelam.