Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menargetkan September 2022, pembangunan rumah sakit di Kecamatan Pontianak Utara sudah selesai dan mulai dioperasionalkan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat.
"Kami targetkan pada September 2022 pembangunannya sudah selesai dan beroperasional. Sejauh ini tidak ada hambatan dan berjalan lancar," kata Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Rabu.
Dia menjelaskan, progres pembangunan rumah sakit tipe D di Pontianak Utara hingga saat ini sudah mencapai 57 persen dengan anggaran sebesar Rp49 miliar.
Menurutnya keberadaan rumah sakit tersebut diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan, sehingga masyarakat yang berada di Pontianak Utara tidak perlu jauh-jauh untuk mendapat rujukan terutama penanganan sakit atau kondisi umum lainnya.
Dalam pembangunan gedung rumah sakit itu, pihaknya juga akan mengembangkan dari sisi perawatan pasien hingga sistem manajemen serta pelayanan rumah sakit.
Apalagi, kata dia, sekarang ini masih dalam kondisi pandemi COVID-19 yang mempengaruhi pelayanan kesehatan.
Oleh sebab itu, rumah sakit ini didesain sedemikian rupa dengan mengutamakan ruang-ruang yang aman, mulai dari Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), Intensive Care Unit (ICU) serta ruang perawatan. Lalu tenaga kesehatan di Kota Pontianak bisa memenuhi kebutuhan rumah sakit di Pontianak Utara nantinya.
"Pekerjaan berat konstruksinya sudah selesai hanya tinggal proses akhir," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu menyatakan, rumah sakit tipe D di Jalan Khatulistiwa ini memerlukan infrastruktur dasar seperti gas medis, mobiler, alat kesehatan, sumber daya manusia (SDM).
"Untuk kekurangan SDM maka akan kami usulkan ke Pemkot Pontianak bagaimana penambahan SDM-nya, yang membutuhkan sekitar 200 tenaga kesehatan," jelasnya.
Rumah sakit tipe D ini akan memperkenalkan dua tipe ruang perawatan, yakni tipe satu dengan lima tempat tidur dan tipe dua dengan tiga tempat tidur.
Hal itu untuk menyesuaikan dengan arah pembangunan sistem kesehatan nasional dimana untuk pasien BPJS hanya mengenal dua tipe kelas, kelas satu dengan enam tempat tidur dan kelas lainnya dengan empat tempat tidur, katanya.
"Fasilitas yang kita bangun sedikit lebih tinggi standarnya dari nasional," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Sidiq, rumah sakit ini juga didukung dengan beberapa instalasi. Pertama, Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan spesifikasi kedaruratan di bidang trauma atau kecelakaan. Sebab sebagaimana diketahui wilayah di Pontianak Utara merupakan kawasan industri dan sering terjadi kecelakaan. Kemudian kedua, Instalasi Rawat Jalan dengan empat spesialisasi, yakni spesialis penyakit dalam, kandungan, kebidanan, bedah dan spesialis penyakit anak.
"Selain itu juga dilengkapi dengan instalasi laboratorium, farmasi, radiologi, bedah sentral dengan dua kamar bedah, dan instalasi pendukung lainnya," katanya.
Pontianak target September pembangunan rumah sakit di utara rampung
Rabu, 19 Januari 2022 18:42 WIB