Pontianak (ANTARA) - Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura Pontianak DR Muhammad Fahmi menilai pengembangan ekosistem digital di perbatasan sangat potensial untuk menjadi peluang dalam meningkatkan ekonomi daerah.
"Potret pengembangan ekosistem di perbatasan saat ini yang dilakukan pemerintah tentu mulai berbenah, terutama penyediaan pendukung utama yakni infrastruktur jaringan. Meskipun tentu hal itu terus ditingkatkan karena potensi ekonomi digital sangat besar," ujarnya di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan ekosistem digital di daerah perbatasan sangat potensial untuk dijalankan karena wilayah ini merupakan sumber produksi yang bermanfaat untuk mendukung kinerja perekonomian.
"Daerah perbatasan adalah sumber produksi, seperti hasil pertanian, baik itu hasil perkebunan, pangan maupun hortikultura. Dengan sumber daya yang ada didukung regulasi yang jelas, infrastruktur, acuan model dan peta jalan yang berkesinambungan yang semua terintegrasi serta didukung digital, maka ini sangat baik," kata dia.
Pengembangan ekosistem digital ini, tambah dia, diperlukan mengingat Kalbar sudah memiliki Bandara Internasional Supadio Pontianak di Kubu Raya, Pelabuhan Internasional Kijing di Mempawah serta memiliki Pos Perbatasan PLBN Aruk, PLBN Entikong Sanggau dan PLBN Badau.
"Kalbar kaya akan sawit sebagai penghasil CPO terbesar kedua di Indonesia, penghasil karet, penghasil alumina dan lainnya. Semua adalah sumber daya yang bisa memajukan daerah dan sejahterakan masyarakat," tegas Fahmi yang juga Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Kalbar itu.
Menurut dia, ekosistem digital juga dapat menjadi pemicu adanya hilirisasi dari sumber daya di Kalbar yang selama ini belum tergarap dengan optimal, apalagi produk yang bernilai tambah bisa memberikan lapangan pekerjaan.
"Dengan setiap tahap ada nilai tambah maka memberikan sumber pendapatan atau penyerapan tenaga kerja yang lebih luas. Ekonomi baru juga akan hadir. Kembali kalau ini diperkuat dengan ekosistem digital maka pasar dan akses semakin luas," kata dia.
Terkait Presidensi G20 dan Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan G20 pada 2022, yang di dalamnya ada pembahasan topik transformasi berbasis digital, menurut dia, sangat menarik dan strategis.
Hal itu menjadi peluang besar Indonesia untuk melakukan penguatan nilai-nilai ekonomi melalui teknologi digital serta mendorong digitalisasi sektor-sektor yang menjadi mesin pertumbuhan baru.
"Perbatasan harus jadi perhatian karena ini beranda negeri dan potensi yang ada bisa menjadi sumber ekonomi baru serta kesejahteraan masyarakat. Apalagi IKN di Kalimantan dan Kalbar bisa menjadi daerah penyanggah ekonomi dan lainnya," kata dia.
Akademisi: Presidensi G20 peluang perkuat ekosistem digital perbatasan
Jumat, 11 Februari 2022 7:40 WIB