Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengajak semua pihak, terutama pihak otoritas terkait Pelabuhan Internasional Kijing yang ada di Mempawah untuk menyusun strategi pengoptimalan pelabuhan tersebut sebagai pintu gerbang ekspor dan impor barang.
"Keberadaan Pelabuhan Internasional Kijing yang ada di kabupaten Mempawah ini akan menjadi fasilitas penting untuk kemajuan Kalbar. Pelabuhan kijing itu sangat strategis, kalau Batam gagal menyaingi Singapura, jangan sampai Kijing seperti itu," kata Sutarmijdi di Pontianak, Senin.
Menurutnya, negara yang ekonominya berkepentingan di jalur laut akan membuat kawasan saingan. Dan belajar dari Pelabuhan Batam, katanya, keberadaannya bisa dirusak dari dalam maupun luar sehingga tujuan awal pembangunan pelabuhan tersebut jadi kurang tercapai.
"Dan saya tidak ingin pelabuhan Kijing juga seperti itu, sehingga kita harus memiliki perencanaan yang benar-benar baik untuk mengoptimalkan," tuturnya.
Sutarmidji mengatakan bahwa pelabuhan Kijing yang dekat dengan negara-negara pengekspor bisa menjadi pelabuhan yang diprioritaskan dan diperhitungkan.
"Kita dekat dengan Malaysia, dekat dengan China, Jepang, Korea, bahkan Eropa dan ini merupakan negara pengekspor yang akan ada di Kalbar sehingga kekuatan, keamanan kita di laut harus jadi perhitungan," katanya.
Ia berharap pembangunan pelabuhan Kijing bisa cepat selesai dengan bangunan yang baik sehingga pihak swasta bisa membangun kawasan industri di dekat kawasan tersebut.
"Kijing itu sangat strategis karena menjadi pintu ekspor negara-negara yang memang tujuan ekspor kita, dan itu harus kita kawal. Itu juga sudah saya sampaikan ke Presiden waktu di Balikpapan kemarin untuk secepatnya diresmikan, saat dicek di Pelindo pengerjaan, kemungkinan April ini akan selesai," kata Sutarmidji.
Gubernur Kalbar : Perlu susun strategi untuk optimalisasi pelabuhan Kijing
Senin, 28 Maret 2022 15:36 WIB