Cirebon, Jabar (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyatakan terdapat sebanyak 685 sapi yang tersebar di 17 kecamatan di daerah tersebut terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Data terakhir ada 685 sapi yang terjangkit PMK," kata Kepala Distan Kabupaten Cirebon Asep Pamungkas di Cirebon, Rabu.
Baca juga: Masyarakat diimbau jangan panik dengan keberadaan PMK
Baca juga: Dinas Peternakan Singkawang temukan 17 sapi suspek PMK
Menurutnya kasus PMK pertama ditemukan pada tanggal 18 Mei 2022, dan terus menyebar hingga saat ini tercatat sebanyak 685 ekor sapi.
Ia mengatakan saat melakukan pengecekan pada awal kasus itu merebak di beberapa daerah, sapi atau ternak yang ada di Kabupaten Cirebon, semua aman.
Baca juga: Dinas Perkebunan dan Peternakan didukung Polda Kalbar cegah PMK
Baca juga: Kota Singkawang aman dari virus PMK pada ternak
Namun, seiring berjalannya waktu, karena mendekati Idul Adha 1443 Hijriah, maka banyak pedagang yang mengambil sapi dari luar Cirebon, dan sedang terjangkit virus PMK.
"Awal kita deteksi itu di Kecamatan Talun, sapi yang positif PMK didatangkan dari Bumiayu, di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah," ujarnya.
Baca juga: Wabah PMK akibatkan penjualan daging di Pontianak menurun 50 persen
Saat ini, kata dia, PMK telah menyebar di 17 kecamatan yang berada di daerah tersebut, namun kemungkinan besar juga sudah menjangkit di daerah lain.
"Anggaran juga belum turun, jadi kita sulit untuk melakukan penanganan secara maksimal," demikian Asep Pamungkas.
Baca juga: Wabah PMK akibatkan penjualan daging di Pontianak menurun 50 persen
Baca juga: Distanakbun Ketapang cepat tangani 12 Sapi Suspek PKM
Baca juga: Kadisbunak Kalbar imbau masyarakat tidak khawatir soal PMK