New York (ANTARA) - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell mengindikasikan lebih banyak kenaikan suku bunga ke depan untuk menjinakkan inflasi.
Ketua Fed mengadopsi nada hawkish untuk memerangi inflasi, tetapi tidak menyelesaikan perdebatan tentang seberapa besar kemungkinan kenaikan suku bunga pada pertemuan bank sentral AS pada September.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama rivalnya, naik 0,31 persen menjadi 108,8060.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 0,9968 dolar AS dari 0,9973 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,1744 dolar AS dari 1,1828 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,6894 dolar AS dari 0,6978 dolar AS.
Dolar AS dibeli 137,37 yen Jepang, lebih tinggi dari 136,46 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9664 franc Swiss dari 0,9635 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3026 dolar Kanada dari 1,2937 dolar Kanada.
Ketika berpidato pada Jumat (26/8) di simposium bank sentral Jackson Hole, Powell menegaskan kembali janji untuk memerangi inflasi yang masih mendekati level tertinggi dalam empat dekade.
Namun, Powell tidak memberikan indikasi seberapa tinggi suku bunga akan naik sebelum Fed selesai dan mereka tetap berusaha menurunkan inflasi ke target 2,0 persen.
Baca juga: Harga minyak dunia menguat
Baca juga: Emas masih tertekan dolar AS yang lebih kuat
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dolar AS menguat setelah Ketua Fed Jerome Powel kirim pesan "hawkish"