Pontianak (ANTARA) - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono terus melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk mencegah kasus begal yang menghebohkan Kota Pontianak dan menyebabkan seorang ojek online menjadi korban.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menekan angka kriminalitas terutama pembegalan-pembegalan yang terjadi," ujarnya di Pontianak, Minggu.
Edi mengimbau seluruh masyarakat Kota Pontianak untuk tetap waspada. Kewaspadaan juga ditujukan kepada pengemudi ojek, terutama pada malam hari di tempat yang sepi dan rawan tindak kriminalitas.
"Tindak kejahatan sekarang ini sudah sangat mengkuatirkan dan tidak mengenal perikemanusiaan. Oleh sebab itu, dia berharap pelaku pembegalan hingga menghilangkan nyawa tukang ojek Achmad Faizal dan pelaku dijatuhi hukuman semaksimal mungkin," jelas dia.
Ia juga mengimbau kepada para ojek online untuk berkoordinasi dengan sesama rekan-rekannya terutama memberitahukan keberadaan ketika mengantar penumpang.
"Lebih berhati-hati ketika menerima order yang lokasinya sepi dan rawan pembegalan," pesannya.
Terkait kasus begal, suasana duka masih menyelimuti rumah yang ditempati almarhum Achmad Faizal, pengemudi ojol yang menjadi korban pembegalan. Ersi Yolanda (25), istri dari Achmad Faizal, tak mampu menahan tangis ketika rumahnya yang beralamat di Jalan Kom Yos Sudarso Gang Sadpraja Kelurahan Sungai Beliung Kecamatan Pontianak Barat kedatangan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono untuk menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga korban.
"Atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Pontianak, saya turut belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban, semoga diberikan ketabahan dan kesabaran serta almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah, SWT," ucap Edi usai bertakziah di kediaman korban.
Menurutnya, meski almarhum merupakan warga pendatang dan belum lama menetap di Kota Pontianak, namun istri almarhum merupakan warga Kota Pontianak. Achmad Faizal menjadi tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah.
"Kita akan memberikan perhatian kepada istri korban yang juga memiliki anak yang masih balita," ungkapnya.
Ersi Yolanda, istri Achmad Faizal mengungkapkan terima kasih kepada Wali Kota Edi Kamtono yang telah datang ke kediamannya untuk menyampaikan belasungkawa atas musibah yang menimpanya.
"Terima kasih Pak Wali yang sudah datang untuk mendoakan almarhum suami saya," lirihnya.
Di mata Ersy, sosok Achmad Faizal adalah suami yang sangat baik dan sayang dengan keluarga. Sikapnya juga lembut dan tidak pernah berkata kasar.
"Bahkan saat turun dari rumah pun, ia selalu izin sama saya," katanya.
Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada rekan-rekan almarhum yang juga telah membantu mencari keberadaan korban.
"Terima kasih juga kepada teman-teman yang sudah hadir di sini," tuturnya.
Achmad Faizal meninggalkan seorang istri bernama Ersi Yolanda dan seorang anak yang masih berusia 1 tahun 9 bulan. Achmad Faizal ditemukan tewas bersimbah darah pada Sabtu (25/2/2023) sekira pukul 02.00 WIB oleh warga sekitar. Sebelumnya, sang istri mencari keberadaan korban setelah hilang kontak dan diketahui setelah mendapat informasi ditemukan jenazah di Parit Timor Desa Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya.