Pontianak (ANTARA) - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono bersama Ketua DPRD Kota Pontianak Satarudin tak mau kalah dengan para musisi, keduanya ikut bernyanyi menyumbangkan sebuah lagu dangdut berjudul "Mati Lampu" milik penyanyi Nassar, dalam kegiatan Ngamen Amal Peduli Stunting bertempat di Weng Coffee, Jalan Reformasi Kecamatan Pontianak Tenggara.
“Alhamdulilah, kegiatan Ngamen Amal peduli stunting, yang melibatkan banyak pihak ini sukses digelar. Bukan soal besar kecilnya donasi. Dalam kegiatan ini kami ingin menyampaikan pesan untuk bersama-sama mencegah stunting dari hulu,” ujar Heri salah satu panitia kegiatan Ngamen Amal Peduli Stuning di Pontianak, Selasa.
Heri mengatakan kegiatan ngamen amal peduli stunting dengan menggandeng para musisi nyatanya mampu menarik sejumlah pihak untuk ikut berkontribusi membantu pemerintah dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kota Pontianak.
"Dengan donasi yang terkumpul, secara tak langsung para musisi yang terlibat ini juga ikut menjadi bapak asuh penanganan stunting," ujar Heri.
Menurutnya hal menarik, pada malam amal itu Wali Kota Pontianak Edi Kamtono dan Ketua DPRD Kota Pontianak Satarudin ikut menyumbangkan lagu dengan hentakan nada dangdut yang dimainkan sedikit koplo. Membuat seisi ruangan ikut bernyanyi dan berjoget ria.
Tak hanya satu lagu, Wali Kota Pontianak kembali menyanyikan lagu ke dua. Kali ini lagu andalan beliau, "Ku Tak Bisa" miliknya Slank.
Juga tidak mau kalah, Kepala BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar ikut unjuk suara di panggung. Pinta dalam kesempatan itu memilih lagu dangdut berjudul "Darah Muda" miliknya Raja Dangdut Rhoma Irama.
Heri tak menyangka kegiatan yang dibuat dengan bermodal niat teman-teman Komunitas Kleinci Madu ini justru mendapat tanggapan positif oleh pemangku kebijakan. Wali Kota Pontianak bersama jajaran dinas terkait, Ketua DPRD Pontianak dan Kepala BKKBN Kalbar ternyata hadir.
"Kami berharap ke depan kegiatan ngamen amal peduli stunting bisa dilanjutkan kembali. Garapannya mesti lebih besar. Melibatkan banyak pihak dan para pemangku kebijakan," ucap Heri.
Dengan berdonasi, hasil yang terkumpul bisa membantu pemerintah dalam percepatan penurunan stunting. Sebab jika penanganan stunting hanya menggunakan anggaran pemerintah, dirasa tidak bakal optimal.
“Inilah dasar kami berbuat. Apalagi di tahun depan pemerintah menargetkan stunting turun di 14 persen. Sedangkan angka stunting di Pontianak berada di 19 persen,” ungkapnya.
Mudah-mudahan dari gerakan kecil bermodal niat ini. Bisa mendapat respon dari banyak pihak. Mulai dari masyarakat, pengusaha hingga pemangku kebijakan. Menurut Heri jika semua bergotong-royong dalam penanganan nya. Heri pun optimis angka stunting Pontianak bisa turun. Bahkan bisa melewati target nasional.
“Dimulai dari kepedulian terhadap sesama. Kami awali dengan niat. Ternyata banyak yang support acara ini. Artinya masih banyak orang baik di Pontianak ini,” katanya.
Pada penghitungan akhir. Hasil donasi terkumpul sebesar Rp 4,5 juta. Alokasi uang ini nanti akan diberikan pada keluarga terpapar stunting. Datanya akan dikoordinasikan dengan Dinkes dan Dinas KB Pontianak yang memiliki data stunting by name by address.