Pontianak (ANTARA) - Dua desa di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat yakni Desa Tanjung Saleh dan Sepok Laut yang sebelumnya menikmati listrik PLN hanya dalam waktu 12 jam akhirnya kini menjadi 24 jam dalam satu hari.
"Dengan adanya program dediselisasi di Desa Tanjung Saleh dan Sepok Laut ini kami berharap dapat meningkatkan kesejahteraan serta kualitas hidup masyarakat di kawasan tersebut," ujar General Manager PLN UID Kalbar, Wahyu Jatmiko di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa untuk menghadirkan listrik 24 jam tersebut telah dilaksanakan pembangunan dan perluasan jaringan listrik tegangan menengah di Desa Sepok Laut sepanjang 11,81 kilometer sirkuit (kms), termasuk kabel sungai sepanjang 0,6 kms, jaringan listrik tegangan rendah sepanjang 0,72 kms, dan 1 unit gardu distribusi berkapasitas 50 kVA.
"Sementara di Desa Tanjung Saleh dibangun jaringan listrik tegangan menengah sepanjang 4,33 kms, dengan total keseluruhan investasi sebesar Rp9,9 miliar kata dia, "papar dia.
Ia berharap agar masyarakat turut berpartisipasi dalam menjaga aset-aset kelistrikan yang sudah dibangun agar proses penyaluran energi listrik dapat berjalan dengan baik dan lancar, salah satunya dengan cara mengikhlaskan pohon atau tanam tumbuh yang dimiliki untuk dapat ditebang oleh petugas.
"Kami juga menghimbau masyarakat untuk turut peduli menjaga keselamatan ketenagalistrikan, baik untuk diri pribadi maupun masyarakat di sekitarnya," jelasnya.
Warga Desa Tanjung Saleh Hamdiah mengaku bangga dan senang listrik PLN sudah operasional 24 jam.
"Menikmati listrik 24 jam merupakan impian kami sejak lama. Alhamdulillah, PLN telah mewujudkannya. Ini menjadi kado istimewa jelang perayaan HUT ke-78 kemerdekaan RI. Kami juga bisa merayakan HUT kemerdekaan disiang hari karena sudah ada listriknya," kata dia.
Menurutnya, listrik yang kini telah menyala 24 jam sangat berdampak positif bagi masyarakat di desanya. Banyak aktivitas yang dapat dilakukan disiang hari, khususnya usaha yang dikelola oleh warga akan semakin maju dan berkembang, tanpa harus tergantung dengan mesin genset saat listrik PLN padam.
"Sebelum listrik menyala 24 jam seperti sekarang ini, kami harus mengeluarkan tambahan biaya untuk mengoperasikan peralatan usaha disiang hari dengan menggunakan mesin genset. Sekarang sudah tidak perlu lagi, listrik PLN lebih mudah, praktis, dan pastinya lebih efisien," ujar Hamdiah.
Senada, Syarif Muksin Alhinduan, Kepala Desa Tanjung Saleh, mengucapkan terima kasih kepada PLN atas terealisasinya listrik 24 di Desa Tanjung Saleh.
Menurutnya, dengan adanya listrik 24 jam ini pihaknya dapat meningkatkan pelayanan pemerintahan desa kepada masyarakat. Juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa khususnya para pelaku Usaha Kecil dan Menengah di sektor perikanan dan usaha-usaha kecil lainnya.
Desa Tanjung Saleh dan Sepuk Laut memiliki jumlah penduduk sebanyak 7.331 jiwa, dengan rata-rata penduduk berprofesi sebagai petani dan nelayan. Banyak sekolah, rumah ibadah serta tempat-tempat usaha masyarakat yang merasakan dampak positif dengan adanya listrik yang menyala selama 24 jam. Mereka dapat beraktivitas di siang hari dengan aman dan lancar.
"Atas nama masyarakat Desa Tanjung Saleh, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah dan PLN. Kami siap mendukung seluruh program PLN dalam menjaga keandalan pasokan listrik. Kami bergotong- royong, melakukan pemangkasan pohon atau tanam tubuh di sekitar jaringan listrik, agar kualitas keandalan pasokan listrik tetap terjaga," kata Syarif Muksin.