Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kalimantan Barat dr. Saptiko mengatakan kasus Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) pada kelompok rentan balita di Kota Pontianak sudah mengalami penurunan.
"ISPA pada balita per 1 Agustus 2023 ada 272 kasus, dan bersyukur terjadi penurunan pada 4 Agustus 2023 menjadi 149 kasus," ujarnya di Pontianak, Rabu.
Ia memperkirakan penurunan kasus terjadi karena telah hujan selama beberapa hari di Kota Pontianak.
"Kemungkinan karena turun hujan selama beberapa hari ini yang menyebabkan kabut asap berkurang sehingga kasus ISPA pada balita menurun," kata dia.
Ia mengajak masyarakat untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Pontianak dan kabupaten sekitar agar tidak berdampak pada kenaikan kasus ISPA.
Kemudian ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesehatan dan menjaga lingkungan.
"Tingkatkan ketahanan tubuh dengan makanan bergizi, minum air yang cukup dan istirahat. Kemudian jangan membakar lahan. Lalu saat asap muncul gunakan masker ketika beraktivitas, bahkan jika perlu kurangi aktifitas di luar rumah," katanya lagi.
Terkait karhutla di Kalbar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat mencatat luas lahan terbakar dari Januari - Juli 2023 yang tersebar 14 kabupaten/kota mencapai 5.768,73 hektare.
Dari total luas lahan terbakar tersebut tiga kabupaten dengan areal lahan terbakar tertinggi yakni di Kabupaten Kubu Raya 1.481,24 hektare, Ketapang 1.453,90 hektare, dan Sambas 1.155,67 hektare.
Sedangkan untuk tiga kabupaten atau kota yang terendah yakni di Kabupaten Sekadau 5,95 hektare, Kota Pontianak 14, 79 hektare dan Kabupaten Kapuas Hulu 47,38 hektare.
ISPA pada balita di Pontianak alami penurunan kasus
Rabu, 9 Agustus 2023 15:25 WIB