Di kejuaraan dunia tersebut, Atlet asal Sulawesi Selatan itu membawa pulang satu emas dan satu perak serta memecahkan rekor dunia untuk jenis angkatan Clean and Jerk di kelas 81kg.
"Di Asian Games nanti saya akan tampil di kelas 73kg sehingga saya berupaya menurunkan berat badan dan fokus memperbaiki angkatan. Insyaallah, saya akan berupaya tampil sebaik mungkin," kata Erwin Abdullah dilansir dari keterangan resmi, Kamis.
Ia pun mengaku tidak menyangka bisa memecahkan rekor dunia Clean and Jerk yang menjadi 'senjata' andalannya dengan mengangkat beban 209kg dari rekor sebelumnya 208kg yang diciptakan lifter berusia 19 tahun asal Bulgaria Nasar Karlos May Hasan pada Kejuaraan Dunia 2021.
"Tidak menyangka sebelumnya, padahal saya hanya iseng-iseng saja, ternyata berhasil," ungkap lifter berjuluk Sang Raja Clean and Jerk itu.
Terpisah, Sekjen Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Djoko Pramono mengatakan prestasi yang diraih Eko Yuli Irawan dengan membawa pulang dua perak di kelas 67kg dan Rahmat Erwin Abdullah yang berhasil memecahkan rekor dunia dan membawa pulang satu emas dan satu perak sangat membanggakan.
"Memang kami pulang dari Arab Saudi tidak banyak membawa medali. Akan tetapi, prestasi Rahmat Erwin Abdullah memecahkan rekor dunia sangat membanggakan," papar Djoko yang menyebut tidak membebani lifter dengan target medali di kejuaraan dunia itu.
"Mereka tampil hanya untuk mengejar kuota tiket Olimpiade Paris 2024. Sedangkan sasaran utama mereka adalah Asian Games Hangzhou, China. Ini juga bagian dari strategi kami menjaga peak perfomance mereka agar di Asian Games mereka mampu mengukir prestasi terbaik," papar Djoko.
"Mereka tampil hanya untuk mengejar kuota tiket Olimpiade Paris 2024. Sedangkan sasaran utama mereka adalah Asian Games Hangzhou, China. Ini juga bagian dari strategi kami menjaga peak perfomance mereka agar di Asian Games mereka mampu mengukir prestasi terbaik," papar Djoko.
Meski demikian hasil dari Arab Saudi dapat memberikan gambaran kiprah Eko Yuli Irawan dan Rahmat Erwin Abdullah untuk meraih prestasi terbaik di Asian Games 2022. Namun, Djoko Pramono mengatakan tidak mau sesumbar dan janji muluk-muluk.
Terpisah, Wasekjen PABSI Sonny Kasiran mengatakan masih ada tiga single event penting menuju Olimpiade Paris 2024. Namun, satu kejuaraan di antaranya adalah kuota untuk negara kontinental.
"Kejuaraan itu bagi negara yang belum mendapatkan kuota saja. Indonesia tidak termasuk," kata Sonny Kasiran.
Ia juga mengatakan kejuaraan Road to Olympic Games Paris 2024 ada sekitar tujuh single event. "Maksimal hanya boleh ikut lima kali. Dua kali wajib dan tiga kali pilihan. Lalu bagaimana menentukan kuotanya, dari setiap seri yang diambil adalah peringkat 10 besar," ungkap Sonny Kasiran.