Pontianak (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kalimantan Barat mendukung beroperasinya konektivitas perhubungan Ibukota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur.
"Semuanya harus berbenah karena operasional IKN tersebut mengakibatkan lima provinsi di Kalimantan menjadi pendukung utama terciptanya konektivitas dari dan ke titik ibu kota negara," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Barat Anthonius Rawing di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan, ada lima tahap perencanaan di IKN, tahap pertama dan kedua itu berada di titik sentral IKN, ketiga sudah berbenah pada titik simpul dari dan ke titik simpul konektivitas IKN, keempat dan kelima ialah penyelesaian program daerah maupun provinsi.
"Di Kalbar upaya berbenah ini menjadi hal yang tidak bisa ditunda," jelasnya.
Menurut Rawing, sarana prasarana di Kalbar seperti operasi pelabuhan internasional kijing di Mempawah dan beroperasinya bandara di Singkawang merupakan hal yang penting dalam konektivitas ini.
"Kami berharap bandara internasional tidak diturunkan menjadi domestik khususnya bandara Supadio", tegasnya.
Selain itu Rawing menambahkan, menghimpun usulan kebutuhan pembiayaan anggaran dalam pembangunan sektor perhubungan agar dapat menjawab masalah di sektor tersebut juga sangat dibutuhkan.
"Usulan tersebut akan dipertimbangkan kembali mana yang bisa diusulkan ke pusat, daerah dan kabupaten kota," kata Rawing.
Pihaknya juga bekerja sama dengan pihak Biro Perencanaan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia serta mengajak semua pihak untuk berkolaborasi mendukung kelancaran beroperasinya IKN.
"Mensinergikan program dan kegiatan tahun anggaran tahun 2025 yang diusulkan oleh Dishub se-Kalbar melalui pembiayaan dan APBD, meningkatkan kordinasi dan sinergitas pembangunan antar pemerintah pusat dan daerah serta pengembangan kapasitas institusi peningkatan pelayanan dasar di bidang perhubungan", tuturnya.