Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kota Pontianak menggencarkan pencegahan stunting dengan melakukan edukasi gizi dengan menyasar Posyandu Karya Pesona di Sungai.
"Per bulan November 2023, terdapat 15 balita stunting di Posyandu Karya Pesona RW 39 Kelurahan Sungai Jawi Kecamatan Pontianak Kota. Prevalensi stunting Kecamatan Pontianak Kota mencapai 4,7 persen," ujar Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian usai penyerahan bantuan pangan kepada keluarga balita stunting pada Edukasi Gizi di Posyandu Karya Pesona, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa untuk Kecamatan Pontianak Kota hingga saat ini masih ada 1.102 balita yang teridentifikasi stunting. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berkomitmen untuk menekan angka stunting.
Berbagai upaya telah dilaksanakan mulai dari intervensi gizi, pendampingan calon pengantin sampai bantuan pangan. Di tahun 2022, terjadi penurunan dari sebelumnya di tahun 2024 mencapai 24,4 persen menjadi 19,7 persen. Kendati belum muncul pendataan lengkap untuk tahun 2023, Ani optimistis sudah terjadi penurunan.
Ia mengajak pemangku kebijakan terkait untuk bahu-membahu memberikan bantuan bahan pangan bagi keluarga balita stunting.
"Kami mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada kader posyandu di seluruh wilayah Kota Pontianak atas dedikasinya menjalankan tugas, selain itu ikut meningkatkan kapasitas,” paparnya.
Baca juga: Pj Wako Pontianak komitmen kendalikan inflasi - penanganan stunting
Pada agenda Edukasi Gizi yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) itu, juga difasilitasi pasar murah dengan melibatkan UMKM. Ani berharap, selain turunnya angka stunting, juga ikut menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar.
"Mudah-mudahan agenda ini dapat meningkatkan perekonomian warga di sekitar, maupun seluruh Kota Pontianak umumnya,” ucapnya.
Pj Gubernur Kalbar Harisson mengimbau perangkat daerah agar cekatan dan responsif menangani stunting. Setiap arahan kepala daerah harus diterjemahkan dalam bentuk program yang tepat sasaran.
"Jadi jangan bicara saja, harus ada aksi tepat sasaran. Tugas perangkat daerah melaksanakannya," tuturnya.
Senada dengan arahan Presiden, Harisson ingin mempersiapkan generasi Indonesia Emas 2045 dan dimulai sejak dari dalam kandungan dan upaya penurunan pencegahan stunting harus segera terlaksana.
"Bangsa Indonesia menjadi besar jika anak-anak kita sehat dan bugar," kata dia.
Baca juga: Wapres : Rumah Pelita Semarang intervensi efektif tekan stunting
Baca juga: Atikoh berdialog dengan "emak-emak" pengajian membahas "stunting"