Bogota, Kolombia (ANTARA) - Kolombia akan menangguhkan "semua pembelian senjata dari Israel", demikian disampaikan Presiden Gustavo Petro pada Kamis (29/2).
"Dunia harus memblokir Netanyahu. Kolombia menangguhkan semua pembelian senjata oleh Israel," sebut Petro pada platform X.
Keputusan tersebut diambil setelah pasukan Israel menembaki kerumunan warga Palestina yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza selatan, sehingga menyebabkan 112 orang tewas dan 760 lainnya luka-luka, berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan di wilayah kantung yang terkepung tersebut.
"Lebih dari 100 warga Palestina yang mengharapkan makanan, dibunuh oleh Netanyahu. Ini yang disebut genosida dan hal ini mengingatkan kita kepada Holokaus bahkan jika kekuatan dunia tidak mau mengakuinya," ujar Petro.
Militer Israel mengatakan dalam penyelidikan awal ditemukan bahwa warga Palestina mendekati pos pemeriksaan militer melihat masuknya truk bantuan dan para tentara melepaskan tembakan peringatan di kaki mereka sementara mereka terus maju ke arah pasukan.
Israel melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas yang dipimpin oleh Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Serangan tersebut setidaknya menewaskan 30.035 warga Palestina di Gaza, dan 70.457 lainnya terluka yang disertai kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Selain itu, Israel juga melakukan blokade yang melumpuhkan wilayah kantong pesisir tersebut, menyebabkan penduduknya, terutama penduduk di wilayah utara tempat penembakan pada hari Kamis terjadi, berada di ambang kelaparan.
Serangan militer Israel menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kelangkaan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Putusan sela pengadilan itu pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan yang menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Sumber: Anadolu