Pontianak (ANTARA) - Kota Pontianak menjadi sasaran uji petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) karena kota khatulistiwa tersebut tengah mengajukan diri sebagai bagian dari kota kreatif Indonesia.
"Saat ini Pontianak memang tengah mengajukan diri sebagai bagian dari kota kreatif Indonesia. Prosesnya dimulai sejak 2023 dan tim pusat telah datang untuk uji petik awal pekan ini. Meski prosesnya tak mudah, saya optimis kolaborasi yang terjalin dari semua aktor akan mendapatkan hasil yang optimal," ujar Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan untuk memperkuat ajuan tersebut, para pelaku ekonomi kreatif, akademisi, komunitas, media massa dan Pemkot Pontianak menggelar diskusi terfokus memperkuat kolaborasi menentukan sub sektor ekonomi kreatif Kota Pontianak.
"Pertemuan tersebut penting untuk menentukan arah ekonomi kreatif kota ke depan. Dengan memiliki sub sektor ekonomi kreatif unggulan, fokus pengembangan akan lebih jelas. Dengan demikian dapat dipetakan pula pola pengembangan sub sektor ekonomi kreatif lainnya sebagai dampak lanjutan," jelas dia.
Ia menambahkan diskusi terfokus bisa memberikan gambaran yang lebih jelas terkait langkah-langkah strategis yang perlu kita tempuh ke depan.
"Kami yakin dengan komitmen, dedikasi dan kolaborasi bersama, kita dapat membangun Pontianak sebagai kota yang tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga kancah internasional," katanya.
Sementara itu, Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Oneng Setya Harini mengatakan pemerintah terus mendorong upaya pengembangan kabupaten atau kota kreatif untuk mendukung ekosistem ekonomi kreatif.
"Usaha itu dilakukan lewat PMK3I. Pontianak merupakan kota ke 82 di Indonesia," katanya.
Kemenparekraf berpedoman pada Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional. Untuk mendorong hal tersebut, mereka melibatkan banyak pihak, termasuk pemda untuk ambil bagian.
Memang ada 17 sub sektor ekonomi kreatif, akan tetapi tak mungkin mengembangkannya secara bersamaan dan butuh fokus agar hasilnya maksimal. "Karenanya kami mendampingi dalam pemetaan untuk menetapkan sub sektor unggulan demi mendorong seluruh ekonomi kreatif kota," katanya.
Sejak dua hari terakhir, tim sudah berkeliling di 21 lokasi untuk melaksanakan uji petik. Kunjungan terdiri dari 15 pelaku kuliner, dua seni pertunjukan, dan dua lokasi kriya. Termasuk satu lokasi untuk mengulik sejarah perkampungan di Pontianak.