Pontianak (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pontianak, Kalimantan Barat berkolaborasi dengan guru bimbingan konseling (BK) di seluruh sekolah di Pontianak melakukan edukasi dalam mencegah dan memerangi penyalahgunaan narkoba di kalangan siswa.
"Dengan berkolaborasi bersama guru BK di Pontianak menjadi perpanjangan tangan kami di sekolah untuk mengedukasi siswa-siswi secara berkelanjutan dalam pencegahan penggunaan narkoba," ujar Kepala BNN Kota Pontianak, Anida Sari di Pontianak, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa terlebih dahulu guru BK diberikan pelatihan untuk mengetahui jenis - jenis narkoba dan bagaimana mengedukasi kepada siswa. Setelah itu, guru BK melanjutkan memberikan edukasi kepada siswa.
Menurutnya guru BK dinilai memiliki keahlian konseling yang andal, sehingga pelatihan yang diberikan BNN diharapkan akan memperkuat perannya dalam membimbing para pelajar terkait penyalahgunaan narkoba.
"Pelatihan telah kami lakukan yakni gelombang pertama. Selanjutnya ada gelombang berikutnya. Kita akan undang lagi BK di seluruh Pontianak. Setelah guru BK dapat pelatihan kita juga akan meminta laporan mengenai perkembangan di sekolah masing-masing," tambahnya.
Lanjutnya Anida, untuk gelombang pertama pelatihan, BNN Kota Pontianak telah melibatkan 30 peserta yang terdiri dari 20 guru BK SMP dan 10 guru BK SMA. Pelatihan ini diutamakan untuk sekolah menengah pertama dan atas saja. Hal itu karena untuk sekolah dasar belum semua memiliki guru BK.
"Selain memberikan pelatihan Guru BK di sekolah, kami juga melakukan pendampingan pada berbagai kegiatan siswa seperti kegiatan OSIS, dengan membawa mobil "Kamek Datang" sebagai ikon anti narkoba, " kata dia.
Ia menambahkan, BNN Kota Pontianak juga mengimbau seluruh sekolah baik negeri maupun swasta untuk secara aktif mengundang mereka dalam kegiatan edukasi bahaya narkoba.
"Sekolah-sekolah di Pontianak sudah mulai mengundang kami untuk memberikan sosialisasi. Kami juga masuk seperti kegiatan pramuka dalam mensosialisasi" jelasnya.
Ia menegaskan angka penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja semakin meningkat setiap tahun, di mana banyak remaja yang harus menjalani rehabilitasi. Berdasarkan penelitian dari Puslitdatin BNN, sebanyak 84,5 persen pengguna narkoba di Indonesia terpengaruh oleh teman dekat yang menawarkan narkoba.
"Ini mirip fenomena gunung es, oleh karena itu program pelatihan guru BK ini kami harapkan bisa membantu mengurangi angka penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar," pungkas Anida.