Pontianak (ANTARA) - Kampung Wisata Caping yang terletak di Mendawai, Kelurahan Bansir Laut, Kota Pontianak menjadi satu di antara rekomendasi destinasi wisata yang patut dikunjungi wisatawan saat berkunjung ke kota khatulistiwa tersebut.
Banyak hal yang bisa didapat ketika ke sana seperti menikmati suasana dan pesona Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia karena letak Mendawai berada di pinggir sungai tersebut. Sebagaimana namanya, kampung caping memiliki keunikan tersendiri dibandingkan daerah lainnya yakni sebagai sentra pembuatan caping.
Caping merupakan penutup kepala yang berbentuk kerucut dan umumnya terbuat dari anyaman bambu, sejenis daun mengkuang ataupun daun kelapa. Caping dilengkapi dengan tali dagu yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan caping. Caping biasanya digunakan petani di sawah dan nelayan di sungai atau di laut sebagai tudung peneduh dari terik sinar matahari dan hujan.
Aktivitas membuat caping tersebut sudah dilakukan masyarakat secara turun - menurun. Untuk memastikan aktivitas tersebut terus lestari, masyarakat sekitar dan komunitas, pemerintah daerah serta dukungan semua pihak menghadirkan Kampung Wisata Caping. Dengan sentuhan pemberdayaan untuk atraksi wisata, produk caping semula sebagai penutup kepala menjadi hiasan dinding dan beragam jenis lainnya.
Tidak kalah penting, selain masyarakat bisa melihat aktivitas masyarakat membuat caping juga bisa terlibat untuk itu. Kemudian pengunjung bisa mewarnai caping yang sudah dibuat sesuai selera dan membelinya untuk oleh - oleh dari Kampung Caping Pontianak.
Seiring waktu, sejak hadirnya kampung caping dari 2019 silam hingga kini terus berkembang dengan sejumlah fasilitas dan atraksi serta pelestarian budaya mulai kuliner, busana, seni tari dan lainnya dihadirkan oleh pengelola dan masyarakat.

Uniknya Kampung Caping
Saat berada di kawasan Kampung Caping bisa pengunjung bisa menikmati pesona Sungai Kapuas dan berfoto ria di sejumlah titik yang tersedia atau melihatkan aktivitas maupun permukiman warga di sana. Kemudian bisa bisa juga langsung menikmati atraksi bermain air, kano atau perahu di sana karena fasilitas sudah tersedia.
Nah, pengunjung di Kampung Wisata Caping juga dapat mewarnai caping yang telah dibuat warga. Kemudian hasil tersebut menarik untuk difoto dan dipublikasi di sosial media pengunjung. Jangan lupa caping yang diwarnai bisa dibeli dan dibawa pulang.
Ketika lapar, tidak perlu khawatir tersedia jajanan dan kuliner khas lokal di sana seperti paket makanan saprahan dengan menu andalan ikan asam pedas dan lainnnya. Namun untuk itu pengunjung terlebih dahulu bisa memesan paket makanan dengan pengelola.
Produk oleh - oleh berupa cemilan atau makanan ringan sebagai buah tangan juga tersedia di sana. Pengunjung akan dimanjakan produk khas daerah.
Tidak kalah menarik dari Kampung Wisata Caping sendiri, dulu kawasan kumuh kini menjadi rapi karena ditata, dijaga dan dibersihkan warga yang sebagian besar adalah pengelola. Seni dan budaya serta tradisi dahulu digali dan kini dikembangkan. Anak - anak dan kaum perempuan diberdayakan sebagai pelopor untuk melestarikan agar tidak ditelan zaman.

BRI Hadir
Pengembanagan kampung caping sebagai sentra ekonomi dan budaya di Kota Pontianak tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Pengelola Kampung Wisata Caping Pontianak, Beny Than Heri mengaku dari awal hingga saat ini berbagai pihak berdatangan membantu dan berkolaborasi memajukan kampung caping mulai dari warga setempat, pemerintah kota dan lainnya. Termasuk satu di antaranya dari Kantor Cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pontianak melalui Unit Natakusuma.
Sejumlah pelatihan dihadirkan BRI untuk meningkatkan kapasitas pengelola dan pelaku UMKM di sekitar. Bahkan permodalan juga dihadirkan yang menyasar pelaku UMKM kampung caping. Hal itu sebagai bentuk dan komitmen BRI dalam memajukan ekonomi masyarakat.
"Ada juga bantuan komputer bagi pengelola dibantu oleh BRI. Tentu dampak dari bantuan yang ada dapat ikut memajukan kampung caping," ujar Beny.
Pihaknya berharap ke depan dukungan terus mengalir karena saat ini mereka menargetkan ada kawasan khusus kuliner di Kampung Caping Pontianak. Bantuan dan dukungan dari semua pihak termasuk dari BRI sangat diharapkan.

Majukan Wisata Pontianak
Pemerintah Kota Pontianak terus berupaya mengembangkan dan memajukan masyarakat dan daerahnya. Sebagai kota perdagangan dan jasa, berbagai alternatif sumber kemajuan daerah dikembangkan termasuk kawasan wisata kampung caping. Sejumlah bantuan dan pelatihan dihadirkan Pemerintah Kota Pontianak agar kapasitas pengelola dan fasilitas di daerah itu semakin maju.
Satu di antara ikon di kawasan Kampung Caping Pontianak yakni rumah lama khas melayu di pinggiran Sungai Kapuas yang dipugar. Rumah tua Hajah Salmah yang dipugar oleh Pemkot Pontianak yang menjadi ikon kini sebagai pusat kegiatan pengelola mulai dari tempat pertemuan, galeri UMKM, tempat pertunjukan seni dan budaya serta banyak hal lainnya. Dengan bantuan tersebut berdampak signifikan dalam memajukan kawasan wisata Kampung Caping Pontianak.
Wali Kota Pontianak, Edi Kamtono sebelumnya mengatakan untuk memajukan destinasi wisata butuh dukungan semua pihak melalui peran penta helix. Sehingga hal itu bukan hanya tugas pemerintah namun semua pihak.
Nah, dengan pesona Kampung Caping Pontianak ini, mari kunjungi dan terus dukung sebagai bentuk kebanggaan terhadap aksi pemberdayaan masyarakat dan menggeliatkan ekonomi UMKM setempat serta budaya terus lestari berkelanjutan.