Jakarta (ANTARA) - Sebanyak tujuh sub-bidang keilmuan dari berbagai universitas di Indonesia berhasil masuk ke dalam deretan Top 100 Dunia yang dirilis oleh QS World University Ranking (WUR) by Subject.
Ketujuh sub-bidang ilmu tersebut dikelola oleh lima perguruan tinggi antara lain sub-bidang Agriculture & Forestry oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) di peringkat 49. Kemudian sub-bidang Ilmu Mineral & Mining Engineering serta Engineering Petroleum oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menduduki peringkat 51-100.
Universitas Indonesia menempatkan dua sub-bidang ilmu yaitu Development Studies dan Library & Information Management yang menempati ranking 51-100. Pada rentang ranking yang sama, Universitas Airlangga menempatkan sub-bidang Veterinary Science. Sedangkan Universitas Gadjah Mada (UGM) menempatkan sub-bidang ilmu Theology, Divinity, & Religious Studies.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto memberikan apresiasi kepada perguruan tinggi Indonesia yang berhasil masuk dalam Top 500 QS WUR by Subject.
"Capaian luar biasa ini adalah hasil kerja keras kolektif para dosen, peneliti, mahasiswa, serta tenaga kependidikan di kampus-kampus terbaik Indonesia. Meskipun tidak semua perguruan tinggi masuk dalam pemeringkatan ini, saya yakin pencapaian ini mencerminkan upaya bersama dalam membangun ekosistem pendidikan dan riset yang berdaya saing global," kata Mendiktisaintek melalui keterangan di Jakarta, Jumat.
Menteri Brian menekankan bahwa keberhasilan ini bukan sekadar angka dalam pemeringkatan, tetapi merupakan refleksi dari kemajuan riset dan inovasi di perguruan tinggi Indonesia.
"Peringkat dunia ini bukan sekadar kebanggaan institusi, tetapi juga memiliki dampak besar terhadap pembangunan nasional. Universitas yang unggul akan mencetak lulusan yang kompetitif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan global," ujarnya.
Brian juga menyoroti bahwa kehadiran perguruan tinggi Indonesia dalam peringkat dunia dapat menjadi magnet bagi kolaborasi internasional serta menarik talenta terbaik.
"Kami berharap capaian ini dapat menarik lebih banyak investasi asing di bidang teknologi dan riset, mempercepat transformasi ekonomi berbasis pengetahuan, serta memperkuat daya saing industri nasional," tutur Mendiktisaintek Brian Yuliarto.