Palangka Raya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah membentuk dan membina Masyarakat Peduli Api (MPA) guna mengantisipasi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Kegiatan ini bertujuan memastikan kesiapan personel dalam penanggulangan karhutla di seluruh kabupaten/kota,” kata Ketua Panitia Pelatihan Pos Lapangan (Poslap) Karhutla Alpius Patanan di Palangka Raya, Kamis.
Pembinaan digelar pada 29 lokasi di 13 kabupaten dan satu kota dengan melibatkan 75.000 anggota MPA dan 1.175 personel TNI/Polri.
Baca juga: BPBD Kalbar mulai tingkatkan kewaspadaan dari ancaman karhutla
Alpius yang juga Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD Kalteng itu menjelaskan pengendalian karhutla merupakan salah satu program 100 hari Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah 2025-2030.
“Ini menandakan kepala daerah memberikan perhatian serius terhadap pengendalian karhutla di wilayah Kalimantan Tengah dalam rangka mewujudkan Kalteng Berkah Kalteng Maju,” ucapnya.
Oleh karena itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah melalui BPBPK terus meningkatkan upaya penanganan karhutla, antara lain dengan membentuk Poslap Satgas Pengendali Karhutla.
Pada tahun 2024 dibentuk 64 poslap yang ditempatkan pada area rawan karhutla, sedangkan pada tahun 2025 ini menjadi 75 poslap. Hal ini bertujuan agar jangkauan upaya pengendalian karhutla lebih maksimal.
Baca juga: Perusahaan HTI di Jambi siapkan helikoper antisipasi Karhutla
Pelaksana atau personel Poslap Satgas Pengendali Karhutla, kata dia, berasal dari masyarakat setempat yang terkumpul dalam MPA didampingi Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
Sebelum MPA diaktivasi menjadi poslap, lanjutnya, maka terlebih dahulu dilaksanakan peningkatan kapasitas dengan melaksanakan pelatihan.
“Pelatihan yang dilaksanakan diharapkan menunjang anggota MPA dalam melaksanakan tugas pengendalian karhutla,” kata Alpius.
Baca juga: Kabupaten Natuna terbitkan surat peringatan dini bencana kekeringan