Jakarta (ANTARA Kalbar) - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat menyesalkan sikap LSM Migrant Care yang meragukan hasil otopsi atas tiga jenazah TKI asal NTB korban penembakan polisi Malaysia.

Jumhur di Jakarta, Rabu, dalam surat elektroniknya menegaskan bahwa hasil otopsi ulang tim forensik Polri terhadap jasad tiga TKI, Herman (34), Abdul Kadir Jaelani (25), dan Mad Noor (28) asal Lombok Timur, NTB pada 29 dan 30 April 2012 tidak ditemukan adanya pencurian organ tubuh.

Ia menyayangkan berbagai penyataan Migrant Care selaku lembaga swadaya masyarakat peduli buruh migran, yang bertendensi memperkeruh keadaan karena terus-menerus meragukan hasil otopsi, termasuk tetap menggugat ada tidaknya kasus pencurian organ tubuh pada jasad tiga TKI.

Jumhur menilai, sikap Migrant Care tidak bijaksana dan terkesan mengeksploitasi penderitaan keluarga tiga TKI tanpa peduli dengan permasalahan yang sebenarnya terjadi.

"Untuk tetap memperjuangkan pembelaan nasib TKI, kawan-kawan di Migrant Care bisa mengupayakan cara-cara yang lebih proporsional sehingga tidak perlu terkesan kurang objektif yang dapat mengacaukan suasana," ujarnya.

Ketidakobjektifan yang dipaksakan akan membuat institusi Migrant Care menjadi tidak kredibel di samping mencerminkan sikap fatalis dalam konteks memperjuangkan kebenaran.

(B009)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012