Jakarta (ANTARA Kalbar) - Badan SAR Nasional memutuskan proses evakuasi korban pesawat Sukhoi Super Jet 100 pada Kamis sore kemungkinan besar ditunda.

"Proses evakuasi kemungkinan sore ini ditunda karena masalah cuaca, kabut di sana mulai turun dan menunggu besok pagi," kata Kepala Hubungan Masyarakat Basarnas Gagah Prakoso di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, proses evakuasi akan menggunakan helikopter dan harus masuk ke lokasi, tapi saat ini tidak ada sinyal dan baru bisa melakukan komunikasi dari helikopter ke helikopter.

"Mereka mengudara tinggi untuk melakukan komunikasi dan memantau dari atas," kata Gagah.

Serpihan pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang hilang kontak saat "demo flight" di atas Gunung Salak pada Rabu (9/5), banyak ditemukan di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.

"Kalau dibandingkan serpihan yang ditemukan di Cidahu, Kabupaten Sukabumi, berdasarkan temuan tim SAR yang laporannya sampai kepada kami, lebih banyak di Desa Cipelang ini," kata Asep Safrijal, staf Tramtib Kecamatan Cijeruk yang sedang piket, Kamis siang.

Ia menjelaskan, serpihan tersebut tepatnya ditemukan di Kampung Loji, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sekitar pukul 12.00 WIB.

Menurut dia, tim dari Basarnas dan berbagai tim evakuasi menempatkan personelnya di lapangan bola Desa Cipelang yang menjadi posko evakuasi.

Asep Safrijal menambahkan, posisi serpihan pesawat tersebut berada di tebing curam di kawasan Gunung Salak.

(S035)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012