Jakarta (ANTARA Kalbar) - Direktur Eksekutif Komite Disaster Victim Identification (DVI) Indonesia Kombes Pol Anton Castilani mengatakan upaya melakukan identifikasi jasad korban pesawat Sukhoi Super Jet 100 akan susah jika menggunakan sidik jari korban.

"Ada 10 kantong jenazah yang di lokasi saat ini, kondisi jenazah belum diketahui. Tapi sepertinya akan susah identifikasi menggunakan sidik jari," kata Anton di Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta, Jumat.

Dikatakannya,  10 kantong mayat yang ada di lokasi belum tentu isinya 10 jenazah.

"Saat ini DNA keluarga korban yang ada di DVI baru 29 orang," katanya.

(S035)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012