Bogor (ANTARA Kalbar) - Dua wartawan asing yang sedang melakukan peliputan di lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet-100 yang jatuh di kawasan Gunung Salak, Kabupaten Bogor dievakuasi karena kondisi kesehatan mereka yang menurun.
"Kami mendapatkan laporan adanya dua orang yang sakit di lokasi jatuhnya pesawat, setelah kami berkoordinasi dan diperiksa ternyata kedua orang tersebut merupakan wartawan asing dari Rusia yang tengah melakukan peliputan," kata Danrem 061 Suryakencana Bogor Kolonel (Inf) AM Putranto kepada wartawan di Posko Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.
Menurut dia, kedua wartawan tersebut bisa naik atas izin dari pihaknya, namun karena tidak mampu melanjutkan akhirnya mereka meminta untuk dievakuasi dari Puncak Salak I.
"Mereka dievakuasi melalui jalur udara dengan menggunakan helikopter Super Puma dan tiba di 'helipad' yang berada di Lapang SMPN I Cijeruk, Kampung Pasir Pogor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor sekitar pukul 10.00 WIB," ujarnya, menambahkan.
Sampai saat ini kondisi kedua wartawan tersebut sudah membaik.
(KR-ADR)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Kami mendapatkan laporan adanya dua orang yang sakit di lokasi jatuhnya pesawat, setelah kami berkoordinasi dan diperiksa ternyata kedua orang tersebut merupakan wartawan asing dari Rusia yang tengah melakukan peliputan," kata Danrem 061 Suryakencana Bogor Kolonel (Inf) AM Putranto kepada wartawan di Posko Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.
Menurut dia, kedua wartawan tersebut bisa naik atas izin dari pihaknya, namun karena tidak mampu melanjutkan akhirnya mereka meminta untuk dievakuasi dari Puncak Salak I.
"Mereka dievakuasi melalui jalur udara dengan menggunakan helikopter Super Puma dan tiba di 'helipad' yang berada di Lapang SMPN I Cijeruk, Kampung Pasir Pogor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor sekitar pukul 10.00 WIB," ujarnya, menambahkan.
Sampai saat ini kondisi kedua wartawan tersebut sudah membaik.
(KR-ADR)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012