Semarang (ANTARA Kalbar) - Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang diminta mencatat prestasi terbaik dan menjadi juara dalam ajang "Indocement Award" 2012 dengan mengirimkan karya terbaiknya.
"Buktikan anak-anak Fakultas Teknik Undip dapat membuat inovasi sekaligus mengukir prestasinya," kata Pembantu Dekan II Fakultas Teknik Undip Dr M Agung Wibowo, MSc di Gedung Prof Soedarto Kampus Tembalang, Semarang, Minggu.
Ketika membuka seminar yang mengusung tema "Increasing Engineer's Value Through Innovation" dalam rangka "road show" dan sosialisasi "Indocement Award" 2012, ia menjelaskan antuasiasme mahasiswa yang hadir, hendaknya juga dapat diikuti dengan peran serta untuk mengirimkan karya terbaiknya di ajang tersebut.
Seminar yang dihadiri lebih kurang 1.200 mahasiwa teknik dari Undip dan Universitas Islam Sultan Agung (Unisula) itu, menghadirkan tiga narasumber, yakni Direktur Green Building Council Indonesia Ir Rana Yusuf Nasir, pengusaha muda yang juga Presiden Direktur ReLife Property Ghofar Rozaq Nazila, dan Corporate HR Division Manager Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Dani Handayani.
Dalam seminar tersebut, Dani Handayani yang mewakili Direktur SDM Indocement Kuky Permana Kumalaputra menyatakan bahwa salah satu perusahaan terbesar semen di Indonesia itu selama ini beraktivitas tidak semata-mata berorientasi profit.
"Kami telah melakukan program-program pemberdayaan komunitas di semua pabrik di mana perusahaan beroperasi," katanya.
Ia menjelaskan, Indocement memiliki tiga pabrik, yakni di Citeureup, Kabupaten Bogor, Palimanan, Kabupaten Cirebon, dan Tarjun, Kota Baru, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Saat ini, kata dia, kapasitas produksinya adalah sebesar 18,6 juta ton semen per tahun.
Menurut dia, "Indocement Award", yakni kegiatan yang memberikan penghargaan kepada sejumlah kalangan itu adalah sebuah apresiasi dalam konteks berbuat untuk komunitas dimaksud.
"Intinya, kami ingin menanamkan komitmen bahwa tidak perlu ada keserakahan dalam melakukan usaha," katanya.
Terkait dengan hal itu, Rana Yusuf Nasir yang mengupas bahasan "Green Building" mengemukakan bahwa selama ini masih banyak yang salah dalam memahami mengenai pengertian konsep itu.
"Seolah-olah 'Green Building' itu adalah gedung tinggi yang dihiasai tanaman dan ada tamannya, padahal sebenarnya maknanya bukan itu," katanya.
Padahal, menurut dia, prinsip dari pemahaman "Green Building" itu di antaranya adalah tidak berlebihan menggunakan sumber daya alam dan energi, yang intinya adalah kewajiban untuk membuat generasi selanjutnya masih dapat menikmati.
Sedangkan pengusaha muda Ghofar Rozaq Nazila, dalam kesempatan itu memotivasi ribuan mahasiswa yang hadir dengan menyatakan terjun ke dunia wirausaha, jangan hanya dilihat dari sisi suksesnya saja.
"Tentu saja butuh perjuangan, dan janganlah kegagalan dijadikan faktor untuk menyerah," kata lulusan "cum laude" Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Indonesia, yang sebelum sukses dalam bisnis properti beromzet miliaran rupiah itu juga mengalami jatuh-bangun dalam berwirausaha itu.
Ia mengaku pernah menjadi penjual buku, berusaha dalam bisnis pulsa, dan berkeliling dengan sepeda motor untuk menjual bahan material dan bangunan itu.
Pemenang "Indocemenet Award" tahun 2010 itu mengajak mahasiswa untuk tidak takut terjun dalam dunia wirausaha guna menggapai kesuksesan.
Apresiasi
Dani Handayani menambahkan, ajang dua tahunan "Indocement Award" itu dimaksudkan untuk memberikan apresiasi terhadap kontraktor, pengembang, mahasiswa, dan individu-individu yang berhasil menunjukkan kinerja, karya, inovasi serta kreativitas terbaik.
Di samping itu, juga untuk meningkatkan dan mendorong kreativitas, inspirasi dan inovasi dalam pengembangan produk semen dan aplikasinya
Selain itu, kata dia, untuk menjalin hubungan yang erat dan kokoh antara lembaga pemerintah, industri, para akademisi dan praktisi dunia konstruksi.
Kegiatan tersebut, katanya, juga untuk mendapatkan "input" akan produk pasar dan industri konstruksi, serta meningkatkan kualitas dan daya saing dunia konstruksi Indonesia di masa yang akan datang.
Pihaknya mengimbau masyarakat luas dapat berpartisipasi dalam ajang yang pada tahun 2012 mengusung tema "Beyond Innovation", dengan fokus pada karya beresensi ramah lingkungan (green).
Lomba itu terbagi dalam lima kategori penghargaan, yakni "contractor award" khusus untuk kontraktor, "developer award" untuk pengembang, "Semen Tiga Roda Writing Competition Award" khusus untuk mahasiswa.
Sedangkan untuk umum, ada dua kategori yakni "Semen Tiga Roda Architectural Design Award" dan "Semen Tiga Roda Product Application Award".
Mengenai batas akhir penyerahan materi lomba ditetapkan pada 2 Juli 2012, pemaparan final pada 20 September, dan pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah pada 10 Oktober mendatang.
Bagi yang ingin mendapatkan informasi lengkap mengenai persyaratan, katanya, bisa mengakses melalui laman http://www.indocementawards.com.
(A035)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Buktikan anak-anak Fakultas Teknik Undip dapat membuat inovasi sekaligus mengukir prestasinya," kata Pembantu Dekan II Fakultas Teknik Undip Dr M Agung Wibowo, MSc di Gedung Prof Soedarto Kampus Tembalang, Semarang, Minggu.
Ketika membuka seminar yang mengusung tema "Increasing Engineer's Value Through Innovation" dalam rangka "road show" dan sosialisasi "Indocement Award" 2012, ia menjelaskan antuasiasme mahasiswa yang hadir, hendaknya juga dapat diikuti dengan peran serta untuk mengirimkan karya terbaiknya di ajang tersebut.
Seminar yang dihadiri lebih kurang 1.200 mahasiwa teknik dari Undip dan Universitas Islam Sultan Agung (Unisula) itu, menghadirkan tiga narasumber, yakni Direktur Green Building Council Indonesia Ir Rana Yusuf Nasir, pengusaha muda yang juga Presiden Direktur ReLife Property Ghofar Rozaq Nazila, dan Corporate HR Division Manager Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Dani Handayani.
Dalam seminar tersebut, Dani Handayani yang mewakili Direktur SDM Indocement Kuky Permana Kumalaputra menyatakan bahwa salah satu perusahaan terbesar semen di Indonesia itu selama ini beraktivitas tidak semata-mata berorientasi profit.
"Kami telah melakukan program-program pemberdayaan komunitas di semua pabrik di mana perusahaan beroperasi," katanya.
Ia menjelaskan, Indocement memiliki tiga pabrik, yakni di Citeureup, Kabupaten Bogor, Palimanan, Kabupaten Cirebon, dan Tarjun, Kota Baru, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Saat ini, kata dia, kapasitas produksinya adalah sebesar 18,6 juta ton semen per tahun.
Menurut dia, "Indocement Award", yakni kegiatan yang memberikan penghargaan kepada sejumlah kalangan itu adalah sebuah apresiasi dalam konteks berbuat untuk komunitas dimaksud.
"Intinya, kami ingin menanamkan komitmen bahwa tidak perlu ada keserakahan dalam melakukan usaha," katanya.
Terkait dengan hal itu, Rana Yusuf Nasir yang mengupas bahasan "Green Building" mengemukakan bahwa selama ini masih banyak yang salah dalam memahami mengenai pengertian konsep itu.
"Seolah-olah 'Green Building' itu adalah gedung tinggi yang dihiasai tanaman dan ada tamannya, padahal sebenarnya maknanya bukan itu," katanya.
Padahal, menurut dia, prinsip dari pemahaman "Green Building" itu di antaranya adalah tidak berlebihan menggunakan sumber daya alam dan energi, yang intinya adalah kewajiban untuk membuat generasi selanjutnya masih dapat menikmati.
Sedangkan pengusaha muda Ghofar Rozaq Nazila, dalam kesempatan itu memotivasi ribuan mahasiswa yang hadir dengan menyatakan terjun ke dunia wirausaha, jangan hanya dilihat dari sisi suksesnya saja.
"Tentu saja butuh perjuangan, dan janganlah kegagalan dijadikan faktor untuk menyerah," kata lulusan "cum laude" Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Indonesia, yang sebelum sukses dalam bisnis properti beromzet miliaran rupiah itu juga mengalami jatuh-bangun dalam berwirausaha itu.
Ia mengaku pernah menjadi penjual buku, berusaha dalam bisnis pulsa, dan berkeliling dengan sepeda motor untuk menjual bahan material dan bangunan itu.
Pemenang "Indocemenet Award" tahun 2010 itu mengajak mahasiswa untuk tidak takut terjun dalam dunia wirausaha guna menggapai kesuksesan.
Apresiasi
Dani Handayani menambahkan, ajang dua tahunan "Indocement Award" itu dimaksudkan untuk memberikan apresiasi terhadap kontraktor, pengembang, mahasiswa, dan individu-individu yang berhasil menunjukkan kinerja, karya, inovasi serta kreativitas terbaik.
Di samping itu, juga untuk meningkatkan dan mendorong kreativitas, inspirasi dan inovasi dalam pengembangan produk semen dan aplikasinya
Selain itu, kata dia, untuk menjalin hubungan yang erat dan kokoh antara lembaga pemerintah, industri, para akademisi dan praktisi dunia konstruksi.
Kegiatan tersebut, katanya, juga untuk mendapatkan "input" akan produk pasar dan industri konstruksi, serta meningkatkan kualitas dan daya saing dunia konstruksi Indonesia di masa yang akan datang.
Pihaknya mengimbau masyarakat luas dapat berpartisipasi dalam ajang yang pada tahun 2012 mengusung tema "Beyond Innovation", dengan fokus pada karya beresensi ramah lingkungan (green).
Lomba itu terbagi dalam lima kategori penghargaan, yakni "contractor award" khusus untuk kontraktor, "developer award" untuk pengembang, "Semen Tiga Roda Writing Competition Award" khusus untuk mahasiswa.
Sedangkan untuk umum, ada dua kategori yakni "Semen Tiga Roda Architectural Design Award" dan "Semen Tiga Roda Product Application Award".
Mengenai batas akhir penyerahan materi lomba ditetapkan pada 2 Juli 2012, pemaparan final pada 20 September, dan pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah pada 10 Oktober mendatang.
Bagi yang ingin mendapatkan informasi lengkap mengenai persyaratan, katanya, bisa mengakses melalui laman http://www.indocementawards.com.
(A035)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012