Jakarta (ANTARA Kalbar) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi memperkirakan, kuota premium bersubsidi akan habis pada 24 November 2012.

"Untuk solar, akan habis pada 9 Desember," kata Kepala BPH Migas, Andy Noorsaman Sommeng saat rapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu.

 Sedang, sampai akhir tahun, konsumsi premium diperkirakan mencapai 27,4 juta kiloliter atau berlebih 12,3 persen dibandingkan kuota APBN Perubahan 2012 sebesar 24,4 juta kiloliter.

Untuk solar akan mencapai 15 juta kiloliter atau "over" 8,3 persen dibandingkan kuota sebesar 13,9 juta kiloliter.

Andy Noorsaman mengatakan, perkiraan tersebut berdasarkan realisasi Januari-April 2012 dan kecenderungan realisasi per bulan tahun 2011 serta diikuti kebijakan pengendalian yang lebih intensif melalui pengaturan dan pengawasan Satgas BBM.

BPH Migas juga mencatat, berdasarkan data PT Pertamina (Persero), realisasi konsumsi premium bersubsidi periode Januari-April 2012 di wilayah DKI Jakarta berlebih 35,26 persen dibandingkan periode sama kuota APBN Perubahan 2012.

Setelah Jakarta, konsumsi berlebih tertinggi selanjutnya adalah Jabar 17,77 persen, Kalbar 16,65 persen, Kepri 16,22 persen, Banten 12,26 persen, Bali 10,92 persen, dan Kalsel 10,59 persen.

Sementara, menurut dia, "over" kuota tertinggi untuk jenis solar adalah Sumut 14,47 persen, Banten 14,37 persen, Riau 13,51 persen, Jambi 11,52 persen, Kalteng 11,46 persen, Babel 10,86 persen, Kalsel 10,61 persen, Sumbar 10,19 persen, dan Bengkulu 10,15 persen.

(K007)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012